Advocacy Coalition Framework of Ultra Micro Loan Policymaking in Indonesia

Abstract

Advocating the Ultra Micro-lending concept of Indonesia's Ministry of Finance in 2017 was a tumultuous nine-year process. The present paper aims to examine the Ultra Micro-lending (UMi) program conducted by the Ministry of Finance of Republic of Indonesia using Advocacy Coalition Framework. This paper showed that Advocacy Coalition Framework could moderate the interest groups' disagreement through seven steps as follows. First, relatively stable parameters of poverty need alleviation using better financial access with empowerment. Second, the external system is inspired by Grameen Bank as the winner of the Nobel Peace Prize. Third, removing constraints and resources of subsystem actors from the internal Ministry of Finance and the Parliaments. Fourth, creating consensus for getting the Ministry of Bureaucratic Reform's permit. Fifth, policy subsystem that coalesces the need of market-rate and subsidized rate to cater to 46.7 million grassroots entrepreneurs as a 'win-win' arrangement to complement the bank-based People's Business Credit (KUR). Sixth, policy outputs as the legal product of the UMi with a 7 Trillion State budget. Seventh, policy impact's measurement after one year piloting before UMi's scaling up. This paper has a significant contribution to enhancing the efficacy of UMi program, and as a continuous effort to ensure the economic development of the country.

Pengaruh Pembiayaan Ultra Mikro terhadap Kinerja Usaha dan Kesejahteraan Debitur

“…Berdasarkan hasil survei lapangan yang dilakukan oleh DJPb pada tahun 2019-2020, nilai keekonomian debitur UMi meningkat 1,21 poin dari angka 47,82 pada semester I tahun 2019 (baseline) menjadi 49,03 di semester I tahun 2020 (endline) (Direktorat Sistem Manajemen Investasi, 2020). Selain itu, satu tahun setelah pilotting UMi, pembiayaan UMi secara signifikan menciptakan kebahagiaan bagi debitur (Soesilo, 2021a). Hasil penelitian Usaha Kecil Mikro Center, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (UKMC FEB UI) juga menunjukkan bahwa pembiayaan UMi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kondisi debitur dalam hal penjualan, laba, dan pengeluaran sandang (Wulandari et al, 2018).…”

“…Saat itu, beliau menjabat sebagai ketua UKMC FE UI. Sejak tahun 2008, UKMC telah bekerja sama dengan Koperasi Mitra Dhuafa (Komida) dengan menerapkan metode Grameen Bank untuk pengentasan kemiskinan berbasis swadaya di 12 provinsi di Indonesia (Soesilo, 2021a). Kisah sukses penerapan metode Grameen Bank oleh Komida dan kegiatan serupa yang dilakukan Pemkot Tangerang secara paralel menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) telah menginspirasi konsep UMi (Soesilo, 2021b).…”

“…Kisah sukses penerapan metode Grameen Bank oleh Komida dan kegiatan serupa yang dilakukan Pemkot Tangerang secara paralel menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) telah menginspirasi konsep UMi (Soesilo, 2021b). Pada tahun 2014, UKMC FEB UI diundang oleh Kementerian Keuangan untuk merumuskan program UMi (Soesilo, 2021a). UKMC mendampingi Kementerian Keuangan selama hampir 2,5 tahun hingga DPR menyetujui dan menetapkan anggaran Rp1,5 triliun bagi BLU PIP sebagai koordinator dana program UMi pada APBN 2017 (Soesilo, 2021a…”

“…Pada tahun 2014, UKMC FEB UI diundang oleh Kementerian Keuangan untuk merumuskan program UMi (Soesilo, 2021a). UKMC mendampingi Kementerian Keuangan selama hampir 2,5 tahun hingga DPR menyetujui dan menetapkan anggaran Rp1,5 triliun bagi BLU PIP sebagai koordinator dana program UMi pada APBN 2017 (Soesilo, 2021a…”