Air-Launched. Low-SWaP, Space-Capable Sounding Rocket

Roychowdhury, Anjali; White, Thomas D.; Lesh, Andrew; Vrakas, Tim; Arcidiacono, Michael; Miller, J.; Sud, Rayan; Hendricks, Kadin; Maldonado, Sasha; Vandeleest, Skye; Shorr, Daniel; Chandra, Kartik; Thompson, Victoria; Goldstein, Ben; Marshland, Kai

doi:10.1109/aero.2019.8741861

Cited by 2 publications

(1 citation statement)

References 1 publication

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Penelitian seputar roket semakin mendapatkan perhatian saat ini dengan kebutuhan yang semakin besar, selain untuk pertahanan, meluncurkan satelit, misi luar angkasa, dan juga untuk berbagai keperluan seperti roket sonda hingga wisata ruang angkasa (Alwis et al, 2021;Creech, 2020;Dooley, 2019;Hashimoto et al, 2019;Roychowdhury et al, 2019;Smith et al, 2019). Salah satunya adalah Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) / Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang telah mengembangkan Roket Sonda hingga diameter 450 mm untuk diuji coba, sebagai cikal bakal pengembangan roket peluncur satelit (Djatmiko et al, 2020;Hakiki & Riyadl, 2016).…”

Section: Pendahuluanunclassified

Analisis Kinerja Antena Blade 2.4 GHz Hasil Fabrikasi untuk Roket

Pascawati¹,

Rahardiyanti²,

Fakhri³

et al. 2022

Risenologi

View full text Add to dashboard Cite

Pada penelitian ini telah dilakukan fabrikasi dan analisis kinerja antena blade untuk digunakan pada sistem telemetri roket yang beroperasi pada frekuensi 2.4 GHz. Antena blade adalah antena yang dipasang di badan bagian luar roket. Antena ini selain harus memiliki bentuk aerodinamika yang baik, dapat beroperasi pada temperatur tinggi, juga harus memiliki S11-parameter dan pola radiasi yang baik. Hasil pengukuran S11-parameter dan pola radiasi antena blade kemudian dibandingkan dengan hasil simulasi. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa antena blade yang dipasang di tabung memiliki impedance bandwidth 720 MHz pada rentang frekuensi 2.02 – 2.74 GHz, lebih lebar dari hasil simulasi yang telah kami lakukan sebelumnya. Sedangkan frekuensi resonansi antena blade yang ditambahkan baut pada konektor lalu dipasang di tabung bergeser ke rentang frekuensi 2.03 – 2.85 GHz dengan impedance bandwidth 820 MHz. Kemudian hasil pengukuran pola radiasi antena blade dengan baut konektor dan dipasang di tabung berupa omnidirectional dengan gain maksimum 4.32 dB, sedikit lebih rendah dibandingkan hasil simulasinya sebesar 4.66 dB. Dengan demikian, hasil pengukuran yang didapat menunjukkan bahwa antena blade 2.4 GHz hasil fabrikasi memiliki kinerja yang bagus dan sesuai dengan hasil simulasinya serta telah berhasil dipakai untuk mengirimkan data roket pada saat uji terbang.

show abstract