Bandung setiap tahunnya menjadi daerah yang dipilih oleh mahasiswa daerah untuk menimba ilmu. Alasannya karena masyarakatnya yang ramah dan biaya hidup yang relatif murah. Mahasiswa asal Kabupaten Alor yang menjadi salah satu mahasiswa yang merantau ke Kota Bandung. Selama merantau dan berinteraksi dengan mahasiswa lokal, mereka merasakan beberapa hambatan yang disebabkan adanya perbedaan budaya antara Alor dengan Bandung seperti dari bahasa, kebiasaan, cita rasa makanan, dan gaya pergaulannya. Hambatan tersebut menjadi faktor timbulnya proses adaptasi yang ketidakmampuan mereka dalam menerima perbedaan yang ada. Adapun tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui proses fase perencanaan, fase honeymoon dan fase frustasi pada proses adaptasi di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses adaptasi yang dialami oleh mahasiswa asal Alor Nusa Tenggara Timur terdiri dari empat fase yaitu; fase perencanaan, fase honeymoon, fase frustasi, dan yang terakhir fase readjustment. Fase perencanaan di mana fase ini dialami oleh mahasiswa asal Alor untuk mempersiapkan secara material maupun mental. Fase honeymoon ini para mahasiswa asal Alor memiliki perasaan semangat untuk memulai kehidupan di lingkungan baru. Fase frustasi yang dialami oleh mahasiswa asal Alor diakibatkan ketidaksesuaian ekspektasi mereka dengan realita yang ada. Fase yang terakhir yaitu fase readjustment, di mana seseorang menyelesaikan masa krisisnya yang dialami difase frustasi dengan cara mengatasi masalah mereka masing-masing dengan cara mengubah perilaku dengan mengikuti organisasi yang ada di kampus, dengan begitu akan mendapat perhatian lebih dari teman-teman kampus dan tidak merasa terasingkan oleh kelompok-kelompok pertemanan yang ada di lingkungan kampus.