2018
DOI: 10.14421/jsr.v12i2.1316
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

AKTIVISME, FILANTROPI SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DI YOGYAKARTA: Studi terhadap Dinamika Aktivisme Yayasan Sahabat Ibu dalam Pemberdayaan Perempuan di Yogyakarta

Abstract: This article discusses the dynamics of women`s activism of Yayasan Sahabat Ibu (YSI) in empowering women in Yogyakarta. YSI was formed by woman activists who concerned to recover children and women after the earthquake in Yogyakarta through philanthropic activities. Their activism continues following some natural disasters in Yogyakarta from 2006-2012. The activists then declared themselves as non-governmental organizations (NGOs). The orientation of the YSI movement has also changing changed from charity to p… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
1
0
4

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
4
1

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(5 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
4
Order By: Relevance
“…Selain itu, indikasi lain dari disparitas gender menunjukkan bahwa laki-laki yang terlibat di sektor formal adalah sekitar 87% dibandingkan dengan 11% perempuan, sementara industri ekstraktif dengan volume bisnis tahunan lebih dari US $ 42 juta hampir tidak memiliki tingkat keterlibatan perempuan . Norma dan nilai yang diinduksi oleh gender sama-sama menugaskan perempuan untuk tugas rumah atau manajemen rumah tangga dan ini berpotensi menghalangi perempuan untuk mengejar karir mereka ke posisi manajemen puncak dan kader pengambilan keputusan pada tingkat, frekuensi, dan gaya yang sama seperti rekan laki-laki mereka pada dasarnya di semua sektor masyarakat Indonesia (Widianto, 2018). Tidak heran, di antara 70% populasi yang diperkirakan hidup di bawah garis kemiskinan di Indonesia, lebih dari 65% diperkirakan adalah wanita, terutama karena pendapatan dan daya beli wanita diperkirakan sebesar US $ 1.495 dibandingkan dengan US $ 614 (Rochmansjah, 2021).…”
Section: Pekerjaanunclassified
“…Selain itu, indikasi lain dari disparitas gender menunjukkan bahwa laki-laki yang terlibat di sektor formal adalah sekitar 87% dibandingkan dengan 11% perempuan, sementara industri ekstraktif dengan volume bisnis tahunan lebih dari US $ 42 juta hampir tidak memiliki tingkat keterlibatan perempuan . Norma dan nilai yang diinduksi oleh gender sama-sama menugaskan perempuan untuk tugas rumah atau manajemen rumah tangga dan ini berpotensi menghalangi perempuan untuk mengejar karir mereka ke posisi manajemen puncak dan kader pengambilan keputusan pada tingkat, frekuensi, dan gaya yang sama seperti rekan laki-laki mereka pada dasarnya di semua sektor masyarakat Indonesia (Widianto, 2018). Tidak heran, di antara 70% populasi yang diperkirakan hidup di bawah garis kemiskinan di Indonesia, lebih dari 65% diperkirakan adalah wanita, terutama karena pendapatan dan daya beli wanita diperkirakan sebesar US $ 1.495 dibandingkan dengan US $ 614 (Rochmansjah, 2021).…”
Section: Pekerjaanunclassified
“…Untuk dapat mewujudkannya, kontribusi lain dari organisasi WHDI yakni dengan mengadakan program peminjaman modal dari bidang ekonomi yang diperuntukan bagi anggota yang ingin memperbaiki kondisi ekonominya dan menjadi lebih berdaya secara ekonomi. Dapat dikatakan bahwa organisasi WHDI telah menjalankan konsep community development dimana dalam community development terdapat unsur perubahan kondisi sosial ekonomi (Widiyanto, 2018). Organisasi WHDI secara tidak langsung telah melakukan pembangunan ekonomi juga pembangunan manusia melalui program-program yang dimiliki.…”
Section: Kontribusi Organisasi Wanita Hindu Dharma Indonesiaunclassified
“…Selain itu, indikasi lain dari disparitas gender menunjukkan bahwa laki-laki yang terlibat di sektor formal adalah sekitar 87% dibandingkan dengan 11% perempuan, sementara industri ekstraktif dengan volume bisnis tahunan lebih dari US $ 42 juta hampir tidak memiliki tingkat keterlibatan perempuan . Norma dan nilai yang diinduksi oleh gender sama-sama menugaskan perempuan untuk tugas rumah atau manajemen rumah tangga dan ini berpotensi menghalangi perempuan untuk mengejar karir mereka ke posisi manajemen puncak dan kader pengambilan keputusan pada tingkat, frekuensi, dan gaya yang sama seperti rekan laki-laki mereka pada dasarnya di semua sektor masyarakat Indonesia (Widianto, 2018). Tidak heran, di antara 70% populasi yang diperkirakan hidup di bawah garis kemiskinan di Indonesia, lebih dari 65% diperkirakan adalah wanita, terutama karena pendapatan dan daya beli wanita diperkirakan sebesar US $ 1.495 dibandingkan dengan US $ 614.…”
Section: Kesetaraan Gender Dan Pemberdayaan Perempuan DI Indonesiaunclassified