Aktivitas Fisik Baik dengan Risiko Kejadian Low Back Pain Pada Lansia Yang Obesitas

Abstract

Semakin bertambahnya umur manusia maka terjadi proses penuaan yang akan berdampak pada perubahan manusia. Perubahan yang terjadi seperti perubahan sosial, kognitif, seksual, dan fisik. Keluhan masalah kesehatan yang dominan dialami lansia yaitu LBP. Aktivitas fisik merupakan salah satu faktor penting terkait risiko nyeri punggung bawah pada lansia, dan aktif secara fisik mungkin penting dalam pencegahan dan pengelolaan nyeri punggung bawah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik baik dengan risiko kejadian low back pain pada lansia dengan obesitas di Posyandu Lansia Srikandi Kota Malang. Desain penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional design. Alat pengumpulan data menggunakan Instrumen Physical activity for elderly dan Nordic body map dan Oswestery disability index. Uji Analisis data korelasi menggunakan uji spearmen rhu pada program SPSS. Sesuai nilai sig (2-tailed) sebesar 0,000 karena nilai sig (2-tailed) < 0,05 maka artinya ada hubungan yang signifikan antara kedua variabel. Dan diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,677 yang artinya tingkat kekuatan hubungannya adalah hubungan yang kuat. Kesimpulan bahwa terdapat korelasi antara aktivitas fisik baik terhadap risiko kejadian low back pain pada lansia dengan obesitas.

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Low Back Pain Pada Tenaga Kependidikan Di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cirebon Tahun 2024

“…Hal ini tentu akan membahayakan bantalan saraf yang menopang punggung bagian belakang 5. Risiko Low Back Pain semakin mengalami peningkatan dan akan semakin meningkat seiring dengan beratambahnya usia dan bertambahnya aktivitas fisik atau beraktivitas fisik baik dimana saraf-saraf punggung bawah mengalami proses degeneratif dan otot akan semakin banyak digunakan sehingga terjadi spasme yang dapat menyebabkan nyeri di aderah punggung bagian bawah20 . Penelitian yang dilakukan oleh Raya et al (2019) menyatakan bahwa semakin baik aktivitas fisik maka akan semakin tinggi risiko terjadi nyeri punggung bawah, semakin baik aktivitas fisik menyebabkan metabolisme tubuh semakin meningkat sehingga kebutuhan oksigen semakin besar dan frekuensi denyut nadi juga meningkat yang mengakibatkan terjadinya kontraksi pada otot statis, pembuluh darah ditekan oleh otot karena terjadinya kontraksi yang mengakibatkan tekanan dari dalam jaringan otot, sehingga menghambat sirkulasi darah ke jaringan otot belakang.…”

“…Penelitian yang dilakukan oleh Raya et al (2019) menyatakan bahwa semakin baik aktivitas fisik maka akan semakin tinggi risiko terjadi nyeri punggung bawah, semakin baik aktivitas fisik menyebabkan metabolisme tubuh semakin meningkat sehingga kebutuhan oksigen semakin besar dan frekuensi denyut nadi juga meningkat yang mengakibatkan terjadinya kontraksi pada otot statis, pembuluh darah ditekan oleh otot karena terjadinya kontraksi yang mengakibatkan tekanan dari dalam jaringan otot, sehingga menghambat sirkulasi darah ke jaringan otot belakang. Tidak adanya distribusi darah yang baik akan menyebabkan kemampuan otot dalam mempertahankan tubuhnya berkurang sehingga akan menyebabkan permasalahan muskuloskeletal di antaranya low back pain20 . Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan pada perawat di Rumah Sakit Umum Katuuk dan Karundeng (2019) menjelaskan bahwa perawat yang melakukan aktivitas baik (sedang) terdiagnosa mengalami Low Back Pain 20.…”

“…Tidak adanya distribusi darah yang baik akan menyebabkan kemampuan otot dalam mempertahankan tubuhnya berkurang sehingga akan menyebabkan permasalahan muskuloskeletal di antaranya low back pain20 . Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan pada perawat di Rumah Sakit Umum Katuuk dan Karundeng (2019) menjelaskan bahwa perawat yang melakukan aktivitas baik (sedang) terdiagnosa mengalami Low Back Pain 20.…”