2013
DOI: 10.29244/agrob.1.1.140-148
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Aktivitas Herbisida Campuran Bahan Aktif Cyhalofop-Butyl dan Penoxsulam terhadap Beberapa Jenis Gulma Padi Sawah

Abstract: <p style="text-align: justify;">Weed competition becomes a major problem in low land rice. Weeds can reduce rice production up to 60-70%. Mixing herbicides is expected to obtain a broader spectrum of control of the weeds. Inappropriate mixing herbicides may cause antagonism effect which can reduce the effectiveness on the target weed. The objective of the research was to study the antagonism activity of two active ingredients herbicide mixture, cyhalofop-butyl and penoxulam. The treatment was consisted o… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
1
0
12

Year Published

2015
2015
2023
2023

Publication Types

Select...
9

Relationship

0
9

Authors

Journals

citations
Cited by 16 publications
(17 citation statements)
references
References 11 publications
0
1
0
12
Order By: Relevance
“…Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menanggulangi permasalahan tersebut adalah dengan melakukan pencampuran herbisida (Kurniadie et al, 2019). Menurut Guntoro dan Fitri (2013), pencampuran herbisida dengan bahan aktif berbeda bertujuan untuk memperluas spektrum pengendalian, memperlambat tumbuhnya gulma, serta mengurangi residu herbisida. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Belfry dan Sikkema (2015), herbisida Tienkarbazon Metil yang dicampurkan dengan Tembotrion mampu memberikan penurunan kepadatan relatif terhadap gulma mencapai 89% hingga 95%.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menanggulangi permasalahan tersebut adalah dengan melakukan pencampuran herbisida (Kurniadie et al, 2019). Menurut Guntoro dan Fitri (2013), pencampuran herbisida dengan bahan aktif berbeda bertujuan untuk memperluas spektrum pengendalian, memperlambat tumbuhnya gulma, serta mengurangi residu herbisida. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Belfry dan Sikkema (2015), herbisida Tienkarbazon Metil yang dicampurkan dengan Tembotrion mampu memberikan penurunan kepadatan relatif terhadap gulma mencapai 89% hingga 95%.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pengendalian gulma selama ini terbatas pada penggunaan herbisida tunggal dengan satu jenis bahan aktif dan spesifik. Jenis herbisida selektif hanya mampu mengendalikan satu jenis gulma, di mana apabila salah satu gulma dikendalikan, maka gulma jenis lain yang lebih tahan akan menjadi dominan pada lahan, dan dapat menimbulkan masalah baru (Guntoro dan Fitri, 2013) Bakteri berperan penting dalam transformasi dan degradasi residu herbisida yang semula sangat toksik menjadi tidak toksik bagi kesehatan dan lingkungan. Bahkan herbisida paling persisten pun dapat dimetabolisme sampai batas tertentu oleh kultur mikroba.…”
Section: Abstrakunclassified
“…Jika campuran herbisida tersebut bersifat antagonis, maka pengendalian gulma dengan herbisida campuran tersebut tidak akan efektif. Oleh karena itu, suatu campuran herbisida perlu diuji sifat aktivitasnya, dan ini ditentukan oleh jenis formulasi, cara kerja dan jenis-jenis gulma yang dikendalikan (Guntoro dan Fitri, 2013 Sifat campuran herbisida ditentukan dengan membandingkan nilai LD50harapan dengan nilai LD50-perlakuan. Secara lebih rinci dapat dibuat dalam analisis aljabar sebagai berikut:…”
Section: Pendahuluanunclassified