Aktor Lokal, Industri Rekaman Musik, dan Musik Daerah: Peran dan Kontribusi Hila Hambala pada  Gitar dan Gambus Tunggal Lampung Pesisir

Irawan, Ricky

doi:10.31091/jomsti.v5i1.1973

Cited by 2 publications

(11 citation statements)

References 1 publication

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Keberadaan instrumen gitar pada masyarakat Lampung tidak dapat dinilai hanya sebagai serapan yang bersifat naif, dalam arti masyarakat Lampung meniru begitu saja permainan gitar ini kemudian diklaim sebagai tradisi musiknya. Penelitian Misthohizzaman (2006) tentang gitar klasik Lampung Tulang Bawang dan Irawan (2008Irawan ( , 2013 tentang gitar tunggal Lampung Pesisir, menjelaskan bahwa logika semacam itu keliru. Lewat kajian tekstual musikologis, Mizthohizzaman memperlihatkan bahwa permainan gitar klasik Tulang Bawang berbeda dengan permainan gitar pada budaya musik Barat.…”

Section: Bandar Lampung Januari 2023 Penulisunclassified

“…Makalah yang dipresentasikan oleh Irawan (2021) dan artikel jurnal Irawan (2022) ikut memperkuat kajian tentang industri musik pop daerah Lampung serta peran para pemain gitar tunggal Lampung Pesisir sebagai aktor lokal. Makalah ini memberikan gambaran penting tentang perjalanan musik dawai Pesisir serta pembentukan pola pewarisannya dari generasi ke generasi.…”

Section: A Tulisan Yang Relevanunclassified

“…Meskipun gitar tunggal dianggap sebagai musik tradisional oleh masyarakat lokal, karakteristik gitar tunggal Lampung muncul dalam ruang lingkup budaya populer. Terutama, pada gaya Pesisir yang dipopulerkan oleh Hila Hambala (Irawan, 2022). Di tahun-tahun awal kemunculannya, gitar tunggal dinikmati melalui kaset audio dan radio.…”

Section: Musik Populerunclassified

“…Pembelajaran secara oral dilakukan dengan mendatangi para pemain secara langsung. Selain itu, dikenal juga ilmu nyambang, yakni ilmu mengintip (Irawan, 2021). Sementara, sebagian lainnya mempelajari gitar tunggal melalui teknik transkripsi yang dilakukan secara mandiri.…”

Section: Perkembangan Musik Dan Pedagogi Musik Secara Informalunclassified

See 3 more Smart Citations

Gitar Tunggal Lampung Pesisir: Sebuah Identitas Dan Lanskap Pendidikan Musik Informal Yang Berbasis Kelokalan

Riyan Hidayatullah

2024

View full text Add to dashboard Cite

Gitar tunggal Lampung terdiri atas dua gaya, yakni pesisir dan pepadun. Diantara kedua gaya tersebut, peneliti melihat fakta-fakta unik yang terjadi pada gitar tunggal bergaya pesisir. Terdapat praktik sosial dan transmisi musik yang menonjolkan gaya ‘lokal.’ Gitar tunggal Lampung pesisir sebagai sebuah kesenian memiliki dua dimensi. Pertama, dimensi di mana musik itu dianggap sebagai musik pop daerah Lampung yang menyebar melalui ruang budaya massa. Kedua, gitar tunggal befungsi sebagai identitas musik dawai masyarakat Lampung pesisir. Sebelum gitar tunggal bergaya pesisir muncul dan dikonsumsi oleh masyarakat Lampung, musik gambus tunggal lebih dulu populer. Gitar tunggal bergaya pesisir mulai dikenal setelah Hila Hambala—salah seorang tokoh musik dawai Lampung—mulai mengonstruksi musik tersebut. Hila Hambala terinspirasi dengan permainan musik batanghari sembilan dari Sumatera Selatan. Selain itu Hila berusaha menggabungkan teknik petikan gambus tunggal dengan pola permainan batanghari sembilan. Di dalam praktik sosial dan musikalnya, gitar tunggal Lampung pesisir juga ditularkan dengan proses transmisi musik secara informal. Masyarakat lokal umumnya mempelajari gitar tunggal di lingkungan keluarga, pertemanan, hingga masuk ke era digital. Hampir seluruh proses belajar itu terjadi secara mandiri melalui transkripsi musik yang menyesuaikan kondisi pemain. Meskipun proses belajar terjadi secara mandri dan informal, kenyataannya pola semacam itu efektif dan masih digunakan hingga saat ini. Praktik belajar musik itu juga dikenal dengan pola belajar improvisatoris, yakni sebuah pola pembelajaran yang menekankan pada otoritas pembelajar. Tidak ada kurikulum yang bersifat sistematis, karena proses belajar dilakukan secara mandiri dengan mengandalkan pemahaman dan kreativitas para pemain. Gitar tunggal Lampung Pesisir dalam buku ini diposisikan sebagai objek material sedangkan esensi penulisannya lebih menekankan pada aspek pendidikan informal yang berbasis kelokalan (Lampung). Selain itu, penulis juga berusaha menguraikan lanskap musik dalam sudut pandang sosio-kultural yang memiliki bentuk, fungsi, dan nilai. Dengan sudut pandang dan gaya pemaparan dalam buku ini, diharapkan penulis dapat memberikan referensi lain tentang praktik pendidikan musik di masyarakat. Selama ini, studi pendidikan musik lebih banyak berfokus pada wilayah formal, sedangkan ruang informal cenderung lepas dari perhatian. Padahal, praktik penularan musik secara informal jumlahnya lebih banyak terjadi di lingkungan sekitar. Dengan memotret praktik pembelajaran dan transmisi musik, penulis berharap dapat memberikan wacana diskusi baru tentang pendidikan musik di Indonesia.

show abstract

Section: Bandar Lampung Januari 2023 Penulisunclassified

Section: A Tulisan Yang Relevanunclassified

Section: Musik Populerunclassified

Section: Perkembangan Musik Dan Pedagogi Musik Secara Informalunclassified

See 2 more Smart Citations

Gitar Tunggal Lampung Pesisir: Sebuah Identitas Dan Lanskap Pendidikan Musik Informal Yang Berbasis Kelokalan

Riyan Hidayatullah

2024

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Seiring dengan pengertian tersebut, kamus musik mendefinisikan Gambus merupakan alat musik petik sejenis gitar dengan resonator yang cembung, ketujuh dawainya dimainkan dengan jari ataupun sebuah plectrum (Pono, 2003). Selain digunakan sebagai nama alat musik, terminologi Gambus juga digunakan untuk menyebut suatu kumpulan alat musik (ansambel), dimana Gambus dimainkan bersama alat musik lainnya (Irawan, 2022;2008). Gambus banyak ditemui pada daerah yang mendapat pengaruh Islam cukup kuat, pulau Sumatera adalah salah satunya.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Orkes Gambus Himpunan Remaja Karya di Canggu, Batu Brak, Lampung Barat

Prayoga

Barnawi

Pamungkas

2022

JOMSTI

View full text Add to dashboard Cite

Purpose: This study aims to describe the form of presentation of the Orkes Gambus HRK and a description of the structural analysis of the Janji Sebudi, Dang Cawa Khua, Gekhing, Mak Kesiwan and Seandanan song which is a legendary old song by HRK created by Basnal Maas. Research Methods: Qualitative research based on case studies. Sources of data in this study were obtained through interviews with the performers of the Orkes Gambus HRK, field observations, and documentation in the form of audio recordings transcribed into block notation as material for analyzing the form and structure of songs that are often presented by the HRK group. The song was analyzed using the theory of Karl Edmund Prier in his book entitled Ilmu Bentuk Musik. Results and discussion: The results of this study indicate that there are two aspects of presentation in the Orkes Gambus HRK performance, namely the form of musical presentation and the form of non-musical presentation. The form of musical presentation is in the form of instruments consisting of piul (violin), Gambus, Ketipung, Tambourines, Electric Bass, and Electric Guitars which are played on one of the legendary populer songs by HRK. The form of non-musical presentation includes the place of presentation, supporters, time, players, costumes, and loudspeakers. Implication: This research can contribute to science, as a written documentation of the typical art of West Lampung, namely the Orkes Gambus.

show abstract

Aktor Lokal, Industri Rekaman Musik, dan Musik Daerah: Peran dan Kontribusi Hila Hambala pada Gitar dan Gambus Tunggal Lampung Pesisir

Cited by 2 publications

References 1 publication

Gitar Tunggal Lampung Pesisir: Sebuah Identitas Dan Lanskap Pendidikan Musik Informal Yang Berbasis Kelokalan

Gitar Tunggal Lampung Pesisir: Sebuah Identitas Dan Lanskap Pendidikan Musik Informal Yang Berbasis Kelokalan

Orkes Gambus Himpunan Remaja Karya di Canggu, Batu Brak, Lampung Barat

Contact Info

Product

Resources

About