“…Untuk mewujudkan nilai-nilai karakter tersebut tentu diperlukan manajemen pengelolaan pendidikan yang baik oleh kepala sekolah (Deprizon, Radhiyatul Fithri, Wismanto, Baidarus, 2022;Hamzah, Tuti Syafrianti, Bambang Wahyu Susanto, Wismanto, 2022;Mardhiah, Amir Husin, Muhammad Imaaduddin Masjunaidi, 2022;Muslim et al, 2023;Syukri, Abdul Rouf, Wismanto, 2023), kurikulum yang mendukung (Deprizon, Radhiyatul Fithri, Wismanto, Baidarus, 2022;Dina et al, 2022;Roza, 2004;Wismanto et al, 2021), guru-guru yang kompeten dibidangnya (Asmarika, Amir Husin, Syukri, Wismanto, 2022;Asmarika, Syukri, Mohd. Fikri Azhari, Mardhiah, 2022;Fitri et al, 2023;Junaidi, Andisyah Putra, Asmarika, Wismanto, n.d.;Marzuenda, Asmarika, Deprizon, Wismanto, 2022;Rusli Ibrahim, Asmarika, Agus Salim, Wismanto, n.d.;e-ISSN: 3031-8343;p-ISSN: 3031-8351, Hal 27-37 Susanto & Lasmiadi, A. Muallif, Wismanto, 2023;Wismanto, Alhairi, Lasmiadi, A Mualif, 2023;Wismanto, n.d.), kerjasama dengan orangtua walimurid yang baik, peningkatan sumberdaya manusianya (guru dan tendik) serta hal-hal lainnya yang diperlukan (Junaidi, Zalisman, Yusnimar Yusri, Khairul Amin, 2021;Khairul Amin, Imam subaweh, Taupik Prihatin, Yusnimar Yusri, 2022). Jika pendidikan karakter ini bisa berjalan dengan baik, maka lembaga pendidikan bisa akan mampu membantu peserta didik kita untuk bisa terhindar dari perbuatan yang mengarah pada kesyirikan (Wismanto., Zuhri Tauhid., 2023;Wismanto Abu Hasan, 2018).…”