2021
DOI: 10.37034/jsisfotek.v3i4.179
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Algoritma K-Means Clustering dalam Mengklasifikasi Data Daerah Rawan Tindak Kriminalitas (Polres Kepulauan Mentawai)

Abstract: Crime is all kinds of actions and actions that are economically and psychologically harmful that violate the laws in force in the State of Indonesia as well as social and religious norms. Ordinary criminal acts affect the security of the community and threaten their inner and outer peace. The research location is the Mentawai Islands Police, which is an agency that can provide security and protection for the community, especially those in the Mentawai Islands Regency. The problem is that it is difficult for th… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 5 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Hitung jarak dan alokasikan masing-masing data ke centroid rata-rata terdekat. Sementara itu, DBI sebesar 1.285 mencerminkan pemisahan cluster yang kuat, menunjukkan tingkat kemiripan yang signifikan di antara cluster (Aswan et al, 2021). Namun, nilai DBI sebesar 1,285 mengindikasikan tingkat pemisahan antar cluster yang kurang optimal.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Hitung jarak dan alokasikan masing-masing data ke centroid rata-rata terdekat. Sementara itu, DBI sebesar 1.285 mencerminkan pemisahan cluster yang kuat, menunjukkan tingkat kemiripan yang signifikan di antara cluster (Aswan et al, 2021). Namun, nilai DBI sebesar 1,285 mengindikasikan tingkat pemisahan antar cluster yang kurang optimal.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Namun, nilai DBI sebesar 1,285 mengindikasikan tingkat pemisahan antar cluster yang kurang optimal. Angka ini, yang lebih dari satu, mengisyaratkan bahwa pemisahan antar cluster mungkin tidak se ideal yang diharapkan, dan terdapat tingkat ketidak homogenan yang signifikan di seluruh pengelompokan (Aswan et al, 2021) Hasil ini menyoroti kesulitan dalam membentuk kelompok yang homogen dan mempertahankan pemisahan cluster yang optimal. Oleh karena itu, perbaikan dalam pembentukan cluster dan pemisahan elemen dapat diimplementasikan dengan memodifikasi parameter atau mengeksplorasi algoritma pengelompokan alternatif untuk mencapai hasil yang lebih baik.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Penelitian tentang penggunaan penggunaan data mining clustering menggunakan metode K-Means pada tindak kriminalitas telah menjadi topik yang menarik di bidang analisis keamanan dan prediksi kejahatan, penelitian sebelumnya dengan judul "Algoritma K-Means Clustering dalam mengklasifikasi data daerah rawan tindak kriminalitas Polres Kepulauan Mentawai" menerapkan algoritma K-Means memfokuskan pada pengumpulan dan analisis data kriminilitas yang relevan. Data ini mungkin meliputi jenis kejahatan, lokasi, waktu kejadian dan lainnya dengan pemodelan pola kriminalitas oleh peneliti [6]. Pada penelitian yang dilakukan oleh [7] dengan judul "Analisa pemetaan kriminalitas Kabupaten Bangkalan menggunakan metode K-Means dan K-Means ++" dengan menggunakan 2 metode yaitu Algoritma K-means dan K-Means ++ cara kerja K-Means Clustering itu untuk melakukan partisi set data kedalam Cluster yang telah diimplementasikan dari awal sedangkan K-Means ++ tujuan utama dari algoritma ini mengambil titik-titik data sebagai pusat awal yang berjarak satu sama lain.…”
Section: Pendahuluanunclassified