Batugamping berwarna merah yang tersebar secara setempat-setempat dan berasosiasi dengan batugamping berwarna putih hingga abuabu yang dijumpai di Daerah Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, termasuk dalam Formasi Wonosari-Punung. Batugamping tersebut perlu diteliti karakteristik mineralogi dan geokimianya, yang sangat diperlukan dalam memahami genesa batugamping di daerah tersebut. Pengamatan petrografi dan XRD pada batugamping merah menunjukkan hadirnya mineral kalsit, kuarsa, siderit, hematit, dan titanit. Analisis geokimia oksida mayor batugamping merah memperlihatkan tren pengkayaan senyawa SiO2, TiO2, Fe2O3 dan MnO yang diinterpretasikan berhubungan dengan kehadiran mineral-mineral titanit (CaTiSiO5), siderit (FeCO3), hematit (Fe2O3), dan diduga rodokrosit (MnCO3). Mineral-mineral tersebut mempunyai karakteristik warna coklat kekuningan, merah muda sampai merah sehingga dimungkinkan dapat memberikan warna merah pada batugamping. Ada tiga proses yang diinterpretasi berperan dalam genesa batugamping merah Ponjong yaitu pengaruh material terigenus yang mengandung oksida SiO 2 , Al 2 O 3 , Fe 2 O 3 , dan TiO2 saat pengendapan batugamping, proses diagenesis oleh air meterorik yang mengkayakan senyawa Fe2O3 dan proses bekerjanya larutan hidrotermal.