Menurut sebuah studi World health Organization (WHO), hampir setengah dari seluruh kasus serangan jantung disebabkan oleh tekanan darah tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara hipertensi dengan henti jantung. Penelitian ini menggunakan data sekunder pasien rawat inap tahun 2021-2022 di ICU RS PKU Muhammadiyah Gamping yang mengalami hipertensi dan henti jantung. Desain penelitian cross-sectional dan dilakukan uji chi-square bivariate untuk mencari hubungan hipertensi dengan henti jantung. Data yang didapat berjumlah 316 subjek, terdiri dari subjek hipertensi yang mengalami henti jantung sebesar 57 subjek (18,03%), hipertensi tanpa henti jantung 50 subjek (15,82%), 119 (37,66%) subjek henti jantung tanpa hipertensi, dan 90 (28,48%). Jika dilakukan analisis uji bivariat maka didapatkan nilai p sebesar 0,535 (p>0,05) yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara hipertensi dengan kejadian henti jantung. Tidak terdapat hubungan antara hipertensi dengan kejadian henti jantung di ICU. Peneliti menyarankan untuk mempertimbangkan komplikasi dan faktor risiko hipertensi, sehingga dapat diketahui lebih rinci jenis hipertensi yang berpengaruh terhadap henti jantung.