Pertumbuhan ekonomi di negara berkembang rentan terhadap fluktuasi ekonomi global seperti krisis ekonomi 2008 dan kembali mendapat hambatan dengan terjadinya resesi akibat pandemi Covid-19. Penelitian ini memiliki dua tujuan. Pertama, menganalisis pengaruh kualitas institusi, government size, dan foreign direct investment terhadap pertumbuhan ekonomi. Kedua, menganalisis pengaruh kualitas institusi dan government size terhadap pertumbuhan ekonomi melalui FDI. Terdapat dua metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu regresi data panel pendekatan common effect model (CEM) dan analisis jalur. Objek yang digunakan penelitian 9 negara berkembang Asia tahun 2012-2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kualitas institusi yang terdiri dari voice and accountability, political stability and absence of violence/ terrorism, dan regulatory quality berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, sedangkan control of corruption tidak berpengaruh signifikan. Di samping itu, government size tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, tetapi foreign direct investment berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Lebih lanjut, secara tidak langsung semua variabel kualitas institusi tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi melalui FDI. Sebaliknya, government size berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi melalui FDI. Pemerintah dapat melakukan reformasi regulasi, meninjau kembali alokasi pengeluaran pemerintah, dan menyaring arus masuk FDI untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di negara berkembang.