Dalam mempelajari bahasa pemrograman atau framework bahasa pemrograman tertentu yang digunakan untuk pengembangan web, mahasiswa dapat mempelajarinya secara mandiri dengan cara menonton video pembelajaran, membaca dokumentasi, membaca buku mengenai hal tersebut. Namun, cara tersebut lebih cenderung satu arah, dimana, pembelajar tidak dapat mencoba langsung contoh kasus dalam media-media tersebut. Mereka harus membuka editor, membuka browser, menyalakan server lokal, menulis ulang contoh, dan menjalankan program. Perpindahan jendela aplikasi merepotkan pembelajar. Scrimba merupakan sebuah inovasi multimedia pembelajaran di mana pengguna dapat menonton video pembelajaran sekaligus berinteraksi langsung pada kode program, dan menjalankan program saat video dihentikan. Editor program, video pembelajaran, dan browser untuk menguji program ada pada satu layar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan pembelajar terhadap Scrimba, bagaimana interaksi mereka dan bagaimana kepuasan mereka. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriktif dengan pendekatan survei. Penelitian dilakukan terhadap mahasiswa berprogram studi Informatika yang telah mengeksplorasi sebuah materi pembelajaran yang dirasakan sebagian besar oleh mereka sulit. Dosen merekam tutorial pembelajaran di Scrimba yang dibagikan kepada mahasiswa untuk dipelajari. Hasil penelitian menemukan bahwa Scrimba berkontribusi positif terhadap pemahaman materi pembelajaran dan kepuasan mahasiswa dalam mempelajari materi di Scrimba. Rata-rata hasilnya didominasi pada level cukup baik yakni sebesar 42,55% ke baik dan sangat baik yang jika dijumlahkan sebesar 49,03%. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa Scrimba dapat menjadi salah satu alternatif alat pembelajaran untuk mempelajari pengembangan web yang layak digunakan untuk pembelajaran jarak jauh. Bahkan, pendekatan rekaman layar dan audio dan kode editor dalam satu layar seperti di Scrimba dapat menjadi pendekatan untuk pengembangan alat pembelajaran pemrograman secara lebih luas.