PendahuluanDampak negatif dari industri pertambangan terhadap lingkungan salah satunya adalah adanya air asam tambang. Metode pengolahan air asam tambang yang banyak dilakukan di Indonesia adalah dengan penambahan kapur, yang salah satu kekurangannya adalah biaya yang cukup tinggi dan perlu adanya pengolahan lanjutan terhadap sedimentasi persenyawaan kapur didasar kolam pengolahan. Penelitian ini mencoba memanfaatkan berbagai adsorben yang murah (low-cost) dan kebanyakan merupakan limbah padat seperti abu terbang batubara, tanah diatom (diatomit), dan abu sekam padi yang dirangkai seri dengan unit pengolahan sand filtrasi, ultrafiltrasi, dan reverse osmosis. Air asam tambang atau acid mine drainage (AMD) terbentuk karena kegiatan pertambangan disebabkan oleh mineral-mineral sulfida terutama Pyrite (FeS 2 ) yang terkandung dalam batubara (Skousen, 1998