“…Dari habitatnya, ekosistem mangrove memiliki tipe habitat berlumpur sampai lumpur dalam (Istomo, 1992dan Aksornkoae, 1993, Hamilton et al, 1984., Krasuss dan Allen. 2003), dipengaruhi oleh pasang dan penggenangan air laut (Hutchings dan Saenger, 1987, Kusmana, 1996, serta Snedeker dan Snedeker, 1984, serta dapat hidup pada kisaran salinitas rendah sampai tinggi (Hutchings dan Saenger, 1987, serta Aksorkonkoae, 1993. Selain kekhasan tersebut, ekosistem mangrove memiliki vegetasi yang memiliki berbagai macam manfaat dan fungsi seperti untuk mengurangi resiko abrasi (Hilmi et al, 2014a), penstabil zona pantai (Mazda et al, 1995), kemampuan untuk meredam gelombang pasang (Mazda et al, 1995dan Massel et al, 1999, resiko tsunami (Hilmi et al, 2014b., Kerr et al, 2006, serta Kathiresan dan Rajendran, 2005, habitat berbagai mikroorganisme (Elison, 2008dan Alfaro, 2006 dan bakteri pengurai, habitat berkembang biak berbagai fauna dan tempat migrasi satwa (Murdiyanto, 2003), mengurangi dan mengakumulasi berbagai bahan pencemar logam berat dann minyak (Wickramasinghe et al, 2009.…”