2019
DOI: 10.1186/s40862-018-0063-1
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

An exploratory study for factorial validity of cognitive styles among Japanese adult EFL learners: from educational and cultural perspectives

Abstract: One of the major issues in L2 learning and cognitive styles is the ambiguity of these concepts. A solution to this issue should involve the following two aspects. First, studies of factorial validity should be conducted with empirical data, and with an appropriate analysis using a theoretically well-developed scale. Second, such studies should focus on a particular group of learners, as the learning and cognitive styles could be affected by learners' cultural and educational backgrounds. This study, focusing p… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 20 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Kemampuan kognitif yang berbeda-beda yang dimiliki oleh setiap individu biasa disebut sebagai gaya kognitif. perbedaan gaya kognitif menurut beberapa ahli bisa disebabkan dari adanya perbedaan faktor mental dan perilaku (Bendall dkk., 2019), dari faktor kesenjangan usia dan kepribadian (Vranic dkk., 2019), faktor perbedaan adat, kebiasaan, dan kebudayaan (Yasuda, 2019), dan faktor pendidikan (Bouckenooghe dkk., 2016). Namun, Riding & Cheema (1991) menyeleksi lima gaya kognitif yang terkait langsung dengan pembelajaran di kelas yakni field dependentindependent, impulsive-reflective, convergent-divergent thinking, leveller-sharpener, dan holistserialist.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kemampuan kognitif yang berbeda-beda yang dimiliki oleh setiap individu biasa disebut sebagai gaya kognitif. perbedaan gaya kognitif menurut beberapa ahli bisa disebabkan dari adanya perbedaan faktor mental dan perilaku (Bendall dkk., 2019), dari faktor kesenjangan usia dan kepribadian (Vranic dkk., 2019), faktor perbedaan adat, kebiasaan, dan kebudayaan (Yasuda, 2019), dan faktor pendidikan (Bouckenooghe dkk., 2016). Namun, Riding & Cheema (1991) menyeleksi lima gaya kognitif yang terkait langsung dengan pembelajaran di kelas yakni field dependentindependent, impulsive-reflective, convergent-divergent thinking, leveller-sharpener, dan holistserialist.…”
Section: Pendahuluanunclassified