2014
DOI: 10.3329/jafmc.v9i1.18742
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Anaesthetic Challenge in Undiagnosed Mitral Valvular Disease in Emergency Lower Segment Caesarean Section in a Secondary Level Hospital – A Case Report

Abstract: Although the incidence of Rheumatic Mitral Stenosis is grossly reduced in Indian subcontinent, it occupies a greater segment among heart diseases complicating pregnancy. A 25 years old lady, who was not known as a case of valvular heart disease, was admitted in a secondary level hospital for emergency lower segment caesarean section. The patient developed severe pulmonary oedema during operation which was managed successfully.

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2020
2020
2020
2020

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 3 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Prinsip utama pembiusan pada pasien dengan mitral stenosis adalah dengan tujuan menghindari takikardia, menjaga kondisi irama sinus dan secara agresif mengatasi kejadian baru dari atrial fibrilasi baik farmakologis maupun dengan kardioversi terutama pada pasien dengan hemodinamik yang tidak baik, menghindari penurunan SVR yang akan menimbulkan kompensasi berupa peningkatan denyut jantung sehingga memperberat kerja jantung, menghindari hipovolemi dan kelebihan cairan, menghindari faktor yang dapat meningkatkan tekanan arteri pulmonal seperti hipoksia, hiperkarbi maupun nyeri. 10,12 Penurunan SVR yang mendadak dapat diatasi dengan pemberian dosis kecil phenylephrine Pemberian oksigen tambahan dengan monitoring pulsa oksimetri untuk mengurangi peningkatan PVR. Memposisikan pasien secara left uterine displacement juga merupakan suatu keharusan untuk menjaga aliran balik yang bagus.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Prinsip utama pembiusan pada pasien dengan mitral stenosis adalah dengan tujuan menghindari takikardia, menjaga kondisi irama sinus dan secara agresif mengatasi kejadian baru dari atrial fibrilasi baik farmakologis maupun dengan kardioversi terutama pada pasien dengan hemodinamik yang tidak baik, menghindari penurunan SVR yang akan menimbulkan kompensasi berupa peningkatan denyut jantung sehingga memperberat kerja jantung, menghindari hipovolemi dan kelebihan cairan, menghindari faktor yang dapat meningkatkan tekanan arteri pulmonal seperti hipoksia, hiperkarbi maupun nyeri. 10,12 Penurunan SVR yang mendadak dapat diatasi dengan pemberian dosis kecil phenylephrine Pemberian oksigen tambahan dengan monitoring pulsa oksimetri untuk mengurangi peningkatan PVR. Memposisikan pasien secara left uterine displacement juga merupakan suatu keharusan untuk menjaga aliran balik yang bagus.…”
Section: Pembahasanunclassified