Prevalensi ketidakcukupan konsumsi pangan/prevalence of undernourishment (PoU) merupakan salah satu indikator strategis dalam mencapai tujuan SDG’s kedua, yaitu tanpa kelaparan. Persentase penduduk dengan ketidakcukupan konsumsi pangan di Indonesia terus mengalami peningkatan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Pada tahun 2020, sebanyak 8,34% penduduk mengalami ketidakcukupan konsumsi pangan. Angka ini kemudian naik secara perlahan menjadi 8,49% pada tahun 2021 dan meningkat tajam hingga mencapai 10,21% pada tahun 2022. Berdasarkan temuan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola dan faktor-faktor yang mempengaruhi PoU. Persebaran nilai PoU antarprovinsi menunjukkan adanya kecenderungan kemiripan nilai pada provinsi yang saling bertetangga. Berdasarkan model regresi Spatial Durbin Model (SDM) diketahui bahwa variabel yang signifikan berpengaruh terhadap prevalensi ketidakcukupan pangan adalah kepadatan penduduk pada dimensi ketersediaan, tingkat pengangguran terbuka dan persentase jalan baik pada dimensi akses, umur harapan hidup saat lahir pada dimensi pemanfaatan, serta pertumbuhan ekonomi dan rata-rata curah hujan pada dimensi stabilitas.