Jabodetabek merupakan wilayah dengan penduduk terbanyak di Indonesia. Tingginya mobilitas penduduk dan padatnya pemukiman merupakan sebuah kesempatan dan tantangan bagi masyarakat pada saat yang bersamaan. Kebijakan adanya Ruang Terbuka Hijau yang mencakup publik atau privat sebesar 30% dari wilayah setiap kota pada tahun 2030, nampaknya akan sulit diraih. Namun, akan lebih sulit jika pergerakan yang telah digerakkan oleh pemerintah dengan membangun, RTH Publik khususnya, sedikit demi sedikit tidak disambut oleh masyarakat Jabodetabek. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis mencari faktor yang mempengaruhi minat masyarakat Jabodetabek dalam menggunakan RTH Publik. Penelitian ini mengguanakan metode SEM PLS (Structural Equation Model - Partial Least Square) dengan menganalisis hasil dari outer dan inner modelnya. Hasilnya variabel aksesibilitas dan ketersediaan fasilitas berpengaruh terhadap minat masyarakat. Masyarakat akan menggunakan RTH Publik yang mudah diakses secara jarak dan finansial serta ketersediaan fasilitas yang mumpuni.