2018
DOI: 10.33366/ref.v6i1.984
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisa Strategi Peranan Wanita Umkm Dalam Peningkatan Perekonomian Di Kec. Ngantang, Kab. Malang (Pendekatan Analisa Swot)

Abstract: Partisipasi wanita belum seimbang dalam perannya meningkatkan kesejahteraan keluarganya yang secara tidak langsung dalam pembangunan secara umum, sehingga perlu adanya upaya upaya pemberdayaan agar bisa berfungsi sebagai subyek dan obyek pembangunan, baik secara peran individu, Anggota Keluarga, dan Warga. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mendiskripsikan, menganalisis dan menginterpretasikan aspek-aspek yang berhubungan dengan: (1) Latar belakang kehidupan sosial Wanita Pelaku UMKM di Desa Nga… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Kemampuan yang kurang inilah yang menjadikan perempuan terletak pada posisi yang rentan. Sementara itu sumber daya perempuan lebih besar jumlahnya dibanding dengan laki-laki (Sayekti & Sari, 2018). Perempuan tidak hanya didiskriminasi di rumah, mereka mengalami hal yang sama dalam urusan publik.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Kemampuan yang kurang inilah yang menjadikan perempuan terletak pada posisi yang rentan. Sementara itu sumber daya perempuan lebih besar jumlahnya dibanding dengan laki-laki (Sayekti & Sari, 2018). Perempuan tidak hanya didiskriminasi di rumah, mereka mengalami hal yang sama dalam urusan publik.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Terdapatnya paradigma masyarakat yang menyangka wanita ialah orang yang tidak wajib turut dalam memajukan perekonomian keluarga, wanita senantiasa dikira orang yang sangat berfungsi dalam mengurusi rumah tangga serta mengurus suami ataupun anaknya saja. Bersamaan berjalannya era ataupun terdapatnya kemajuan globalisasi, mulai terbuka kalau wanita yang bekerja tidak lagi dikira aneh sebab terdapatnya kebutuhan ekonomi dalam keluarga yang banyak sebaliknya pendapatan sedikit atau tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari (Sayekti & Sari, 2018). Terbukanya pemikiran semacam ini bukan berarti tidak banyak masyarakat yang masih menanamkan pemikiran bahwasanya mereka menuntut kalau wanita wajib dapat memasak, dapat mensterilkan rumah, dapat cuci pakaian, dapat menyetrika pakaian serta mahir dalam seluruh perihal rumah tangga.…”
unclassified
“…However, globalization and technological advances pushed society to open a mind toward women's role. Women are not only considered domestic workers but also participate in helping the pluralism of the family's economy with their potential (Mutolib, 2020;Sayekti & Sari, 2018). Nowadays, women no longer only take care of the domestic household but also participate in public economic activities.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%