Analisi Proses Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Metakognitif-Diskursif Menggunakan Sistem Kategori

Abstract

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan pemahaman siswa, pengembangan keterampilan metakognitif, serta meningkatkan interaksi dan diskusi yang produktif dalam pembelajaran matematika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembelajaran matematika dengan pendekatan metakognitif-diskursif menggunakan sistem kategori. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif untuk menggambarkan suatu fenomena atau peristiwa dengan menggunakan data kualitatif secara rinci dan detail. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMPK St. Paulus karuni yang terdiri dari 18 siswa dan diberikan pembelajaran matematika dengan pendekatan metakognitif-diskursif. Instrumen yang digunakan di dalam penelitian ini adalah lintasan belajar, buku kerja siswa dan lembar catatan harian. Untuk menjacapi tujuan dari penelitian ini, peneliti melakukan beberapa tahapan berupa pengembangan instrument, pengembangan kerangka analisis, implementasi pembelajaran, pengumpulan data, analisis data dan penarikan kesimpulan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif dengan menganalisi proses pembelajaran menggunakan system kategori. Teknik analisis data yang dilakukan berupa reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis proses pembelajaran, diperoheh hasil yang positif. Hal ini terlihat bahwa aktivitas metakognitif lebih dominan dilakukan antara siswa dengan siswa sendiri tanpa dibanto oleh guru. Proses pembelajaran ini juga tidak terdapaat aktivitas diskursif negatif. Sebaliknya guru membangun budaya diskursif yang berdampak baik bagi siswa sehingga siswa sering terlibat dalam diskusi antara mereka sendiri. Hasil analisis sitem kategori juga menunjukkan bahwa adengan pembelajaran terdiri dari 19 segmen, 14 diantaranya (74%) adalah aktivitas siswa dengan siswa, sedangkan 5 segmen lainya (26%) adalah aktivitas guru dengan siswa.