Ikan kayu merupakan produk olahan ikan yang diproduksi secara tradisional dan menjadi produk olahan dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Aceh. Ikan kayu dijadikan salah satu bahan konsumsi dalam keseharian masyarakat sehingga permintaannya relatif stabil. Aceh Barat yang memiliki potensi sumber daya perikanan yang baik, namun saat ini belum memiliki suatu industri pengolahan ikan berskala industri, khususnya produksi ikan kayu berbahan dasar ikan cakalang. Sebagai inisiasi dasar, kajian teknis dan teknologi perlu dilakukan untuk studi awal dalam mendirikan berbagai jenis usaha atau industri. Kajian dari segi teknis dan teknologi pendukung yang umum dilakukan yaitu analisis produksi berupa spesifikasi dan ketersediaan bahan baku, perencanaan kapasitas dan teknologi proses produksi, mesin dan peralatan, neraca massa, penentuan lokasi pabrik dan desain tata letak. Hasil penelitian yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa bahan baku yang digunakan untuk pembuatan ikan kayu yaitu berasal dari ikan cakalang. Ikan cakalang ini masih begitu banyak dijumpai di Kabupaten Aceh Barat dan daerah sekitarnya. Target produksi yang direncanakan perhari yaitu sebesar 600 kilogram ikan cakalang mentah yang akan diolah menjadi ikan kayu sebanyak 600 kemasan dengan berat 500 gram. Proses produksi ikan kayu ini sudah menggunakan teknologi mesin pengasapan ikan dan beberapa peralatan pendukung lainnya. Penentuan lokasi pabrik menggunakan metode scoring, daerah Suak Raya, Kabupaten Aceh Barat terpilih sebagai lokasi yang akan dilakukan pembangunan industri ikan kayu. Desain layout dibuat berdasarkan algoritma corelap dengan sejumlah ruang produksi seperti ruang penyimpanan, ruang pencabutan ikan, ruang pemotongan, ruang sortasi, ruang pengasapan, ruang pemisahan ikan, ruang penimbangan, dan ruang pengemasan. Desain kemasan ikan kayu yang menarik dengan berat 500 gram.