Tata kelola perusahaan dan manajemen risiko telah menjadi subjek penting bagi global termasuk Indonesia kerena berhubungan dengan pemangku pemegang kepentingan. Industry perbankan sendiri sudah dijelaskan secara rinci didalam laporan keuangan mengenai tata kelola perusahaan dan manajemen risiko. Maka tujuan penelitian ini dilakukan guna mengetahui apakah tata kelola perusahaan dan manajemen risiko memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan perusahan, lalu variable independen adalah tata kelola perusahaan yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan pemerintah, kepemilikan asing, kepemilikan pemegang blok, ukuran dewan, independensi dewan, independensi komite audit, remunerasi ceo, sedangkan variabel moderasinya manajemen risiko. Studi ini mengumpulakan data dari 38 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun (2016-2020) dan menggunakan model regresi linear berganda untuk pengujiannya. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling. Pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan data sekunder, yaitu data laporan keuangan perusahaan. Hasil dari penelitian ini kepemilikan manajerial, kepemilikan pemerintah, ukuran dewan, independensi dewan dan remunerasi CEO berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan yang dimediasi oleh manajemen risiko. Sedangkan untuk kepemilikan internasional, kepemilikan asing, kepemilikan pemegang blok dan independensi komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan yang dimediasi manajemen risiko.