2020
DOI: 10.21107/pamator.v13i2.7872
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Dampak Sosial, Budaya, dan Psikologis Lajang di Indonesia

Abstract: Jumlah lajang di Indonesia mengalami tren peningkatan dari tahun ke tahun. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis dampak yang ditimbulkan terkait lajang baik dari sudut pandang sosial, budaya, maupun psikologis. Analisis dilakukan secara kualitatif terhadap data statistik kependudukan serta artikel ilmiah terkait lajang di Indonesia yang kemudian hasilnya disajikan dalam bentuk narasi. Lajang di Indonesia mendapatkan berbagai pandangan dari masyarakat baik positif maupun negatif. Seorang lajang dianggap lebi… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 8 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Populasi penduduk akan didominasi oleh usia lanjut dan minimnya generasi penerus, sehigga dapat mengganggu tingkat produktivitas dan stabilitas ekonomi negara (Oktawirawan & Yudiarso, 2020).…”
Section: Sikap Gen Z Terhadap Fenomena Childfreeunclassified
“…Populasi penduduk akan didominasi oleh usia lanjut dan minimnya generasi penerus, sehigga dapat mengganggu tingkat produktivitas dan stabilitas ekonomi negara (Oktawirawan & Yudiarso, 2020).…”
Section: Sikap Gen Z Terhadap Fenomena Childfreeunclassified
“…Pada saat tradisi Ie dihormati, orang Jepang mempercayainya bahwa anak lakilaki bertanggung jawab untuk merawat, berbakti dan merawat orang tuanya sampai akhir hayatnya (Suhandi, 2021). Berbagai pandangan yang ada dari masyarakat menjadi masalah tersendiri bagi beberapa orang (Oktawirawan & Yudiarso, 2020) (Sugihastuti, 2000, h.37) adalah teori kesetaraan antara laki-laki dan perempuan di bidang politik, ekonomi dan sosial; atau kegiatan terorganisir yang memperjuangkan hak dan kepentingan perempuan. Djananegara berpendapat bahwa kajian feminisme adalah salah satu kajian sastra yang mendasarkan pada pandangan feminisme yang menginginkan adanya keadilan dalam memandang eksistensi perempuan (Wiyatmi, 2006, h.113).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…This increasing phenomenon of single living can be caused by the positive impact felt. According to Oktawirawan and Yudiarso (2020), single life makes you feel happy because you live in freedom. In addition, single middle adult women also enjoy their status more, they become productive individuals and feel good about themselves (Papalia et al, 2009).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%