WhatsApp adalah media sosial yang berfungsi untuk mengirim dan menerima pesan. WhatsApp menjadi salah satu media sosial yang populer karena kemudahan dalam penggunaannya dibandingkan media sosial lainnya. WhatsApp juga telah membantu kegiatan pertanian di Indonesia, seperti pencarian informasi pertanian yang lebih mudah dan meningkatkan keberhasilan pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara frekuensi penggunaan WhatsApp dengan keberhasilan pemasaran kopi. Penelitian menggunakan metode survei. Metode penentuan jumlah sampel diambil dari petani dari Gapoktan Gunung Kelir yang terdiri dari 17 kelompok tani, kemudian dari setiap kelompok tani diambil 2 responden, yaitu ketua dan seksi pemasaran yang menggunakan WhatsApp untuk pemasaran kopi sehingga didapatkan sebanyak 34 responden. Metode pengambilan sampel yang digunakan berdasarkan teknik non probability yaitu purposive sampling sebanyak 34 responden, dimana petani diambil dengan kriteria individu yang tergabung dalam Gapoktan Gunung Kelir dan menggunakan WhatsApp untuk kegiatan pemasaran. Metode analisis yang digunakan adalah uji korelasi menggunakan Rank Spearman Correlation. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa mayoritas responden cukup sering menggunakan WhatsApp dengan frekuensi 11-15× per minggu dan durasi 3-4 jam per hari. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara frekuensi penggunaan WhatsApp dengan aspek kuantitas dalam keberhasilan pemasaran, dan tidak terdapat hubungan antara penggunaan WhatsApp dengan aspek kualitas, harga, tempat, dan waktu dalam keberhasilan pemasaran. Saran untuk Gapoktan agar dapat memberikan motivasi untuk lebih sering memanfaatkan WhatsApp dan lebih aktif dalam menyebarkan informasi pertanian yang sesuai kebutuhan anggota.