Jagung adalah salah satu komoditas tanaman pangan yang mempunyai peranan penting bagi perekonomian Indonesia. Namun, tercatat bahwa belakangan ini terjadi penurunan produksi tanaman jagung. Komoditas ini mempunyai peran yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Perlu peran dan kerjasama berbagai pihak untuk upaya pengatasan masalah produksi ini. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah pengendalian penyerangan hama tanaman. Salah satu hama yang menyerang jagung adalah hama tikus. Untuk mengatasi serangan hama ini, bisa dilakukan beberapa pengendalian seperti pemakaian racun, perangkap tikus, dan penempatan burung hantu di area perkebunan. Dinamika dari fenomena tersebut, dilakukan penelitian terkait model rantai makanan antara jagung, tikus, dan burung hantu.Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat empat buah titik kesetimbangan yang eksis, yaitu titik kepunahan semua subpopulasi (E_1), titik kepunahan subpopulasi jagung (E_3), titik koeksistensi/ semua subpopulasi (E_4), dan titik kepunahan burung hantu (E_5). Hasil simulasi menunjukkan bahwa sistem stabil menuju E_4, yaitu titik dimana semua subpopulasi eksis, walaupun subpopulasi tikus menurun menuju 0. Sedangkan untuk metode pengontrolan hama tikus yang lebih efektif adalah dengan menggunakan burung hantu.