ABSTRAKKecamatan Karangreja merupakan daerah penghasil kentang. Produksi kentang di kecamatan tersebut mengalami fluktuasi akibat faktor tenaga kerja yang mengalami kesenjangan gender. Tenaga kerja perempuan memiliki akses sumberdaya pertanian yang minim. Tenaga kerja tersebut berasal dari keluarga rumah tangga petani. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji: 1) Alokasi kerja rumah tangga petani kentang di Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga, dan 2) Curahan waktu kerja rumah tangga petani kentang di Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga. Metode penelitian dilakukan secara deksriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Jumlah sampel sebesar 70 petani kentang Kecamatan Karangreja. Teknik pengumpulan data berupa kuesioner, observasi, dan studi dokumen. Analisis data menggunakan pendekatan Mosher dan curahan waktu kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Alokasi kerja rumah tangga petani kentang di Kecamatan Karangreja dibagi menjadi tiga yaitu produktif (usahatani), reproduktif (usahtani), dan sosial. Alokasi kerja produktif dominan dilakukan oleh suami seperti kegiatan pengolahan lahan, penanaman, penyiangan, pemasangan ajir, penyemprotan, pemanenan, dan pascapanen. Alokasi kerja reproduktif dominan dilakukan istri seperti kegiatan memasak, belanja, membersihkan rumah, mencuci baju, mengurus anak. Alokasi sosial dominan dilakukan istri pada kegiatan pengajian dan membantu hajatan, sedangkan dominan suami pada kegiatan pertemuan kelompok tani dan kerja bakti. 2) Total curahan kerja suami sebesar 2.225,29 HOK per 20,92 ha lahan atau 106,40 HOK per ha per musim tanam. Total curahan kerja istri sebesar 1.201,29 HOK per 20,92 ha lahan atau 57,42 HOK per ha per musim tanam.