Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Persawahan Menjadi Lahan Perkebunan Di Kecamatan Sungai Batang Kabupaten Indragiri Hilir

Abstract

Alih fungsi lahan atau lazimnya disebut sebagai konversi lahan adalah perubahan fungsi sebagian atau seluruh kawasan lahan dari fungsinya semula menjadi fungsi lain yang menjadi dampak negatif terhadap lingkungan dan potensi lahan itu sendiri. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah faktor ekonomi, sosial, kondisi lahan dan pemerintah mempengaruhi keputusan petani mengkonversi lahan persawahannya menjadi lahan perkebunan dan mengetahui besar pengaruh variabel ekonomi (X1), sosial (X2), kondisi lahan (X3), dan pemerintah (X4) terhadap keputusan petani mengkonversi lahan persawahannya menjadi lahan perkebunan di Kecamatan Sungai Batang. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan jumlah sampel 70 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan tiga variabel berpengaruh signifikan terhadap keputusan petani mengkonversi lahan yaitu faktor ekonomi, sosial dan kondisi lahan. Koefisien regresi variabel ekonomi adalah 0,809 (α = 1%), sosial -0,177 (α = 5%), dan kondisi lahan 0,170 (α = 5%) sedangkan untuk variabel peraturan pemerintah/uu tidak berpengaruh signifikan.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keputusan Petani Beralih Komoditas Padi Sawah menjadi Jambu Kristal di Desa Wergoyanan, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen

“…Sebagian besar pembangunan fisik, seperti pertanian, kehutanan, perumahan, industri, pertambangan, dan transportasi, membutuhkan tanah. Sumber daya pertanian yang sangat penting adalah tanah (Sari & Nur, 2017). Salah satu komoditas unggulan pertama di Pulau Jawa, dan salah satunya di Jawa Tengah, adalah padi.…”