Latar Belakang: Sektor Industri di Indonesia turut berkontribusi cukup besar pada perekonomian nasional dengan persentase sumbangannya mencapai 20%. Perkembangan industri di Indonesia tidak hanya berimbas pada perekonomian, namun meningkatkan risiko timbulnya permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) seperti masalah ergonomi. Nyeri punggung bawah atau low back pain (LBP) adalah salah satu masalah ergonomi yang sering ditemukan pada pekerja. LBP terkait pekerjaan dikaitkan dengan paparan stressor ergonomis di tempat kerja. Banyak penelitian mengungkapkan bahwa faktor risiko yang berhubungan dengan LBP yaitu mengnangkat dan membawa benda berat, postur tubuh yang tidak ergonomis, beban kerja statis, lama jam kerja, dan lama masa kerja. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis faktor risiko Low Back Pain (LBP) pada pekerja industri. Metode: Pencarian dilakukan melalui Google Scholars, PubMed, Cochrane Library dengan batas waktu publikasi dalam 5 tahun terakhir. Didapatkan 26 jurnal yang memuat topik faktor risiko LBP pada pekerja industri. Hasil: Berdasarkan jurnal yang didapatkan faktor yang menyebabkan terjadinya Low Back Pain terbagi atas faktor pekerjaan dan non pekerjaan. Diskusi: Faktor risiko akibat pekerjaan seperti: lama jam kerja, lama masa kerja, posisi ergonomis dan beban kerja. Faktor risiko non-pekerjaan atau yang bukan disebabkan karena pekerjaan seperti: jenis kelamin, usia, indeks massa tubuh (BMI), dan merokok. Kesimpulan: Faktor risiko terjadinya Low Back Pain (LBP) Pada pekerja industri bisa dibedakan menjadi faktor pekerjaan dan non-pekerjaan.