Latar belakang: Demam berdarah dengue merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue melalui gigitan nyamuk Aedes aegypty. Kasus DBD di kelurahan Sendangmulyo terus meningkat sejak tahun 2018 hingga tahun 2020. Meningkatnya kasus DBD disebabkan oleh kurangnya kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan seperti sampah yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan perilaku pengelolaan sampah rumah tangga terhadap kasus DBD oleh ibu rumah tangga di Kelurahan Sendangmulyo.Metode: Jenis penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah ibu rumah tangga berjumlah 12.393 dengan sampel sebanyak 388 responden. Pengambilan sampel menggunakan metode proportional random sampling dan pengambilan data menggunakan googleform dilakukan bulan Desember 2020 hingga Januari 2021. Variabel bebas yaitu umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, jumlah anggota keluarga dalam 1 KK, riwayat penyakit DBD dalam 1 keluarga, pengetahuan, sikap, sarana prasarana, akses informasi, dukungan keluarga, dukungan di lingkungan rumah, dukungan petugas lingkungan kelurahan, dukungan petugas kesehatan dan variabel terikat yaitu perilaku pengelolaan sampah rumah tangga. Uji statistik yang digunakan pada analisis univariat adalah distribusi frekuensi dan pada analisis bivariat adalah uji Chi square. Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan nomor 306/EA/KEPK-FKM/2020.Hasil: Hasil penelitian menunjukan sebanyak 53,9% responden memiliki perilaku pengelolaan sampah rumah tangga yang buruk. Karakteristik responden mayoritas umur >44 tahun 59,8%, pendidikan tinggi 74,7%, pekerjaan bekerja 80,9%, pendapatan 50,8% <UMR, terdapat 52,1% jumlah anggota keluarga luas dalam 1 KK, 83% tidak memiliki riwayat penyakit DBD dalam 1 keluarga, pengetahuan baik 51,5%, sikap baik 51,8%, sarana – prasarana baik 66,2%, akses informasi buruk 57,2%, mendapat dukungan keluarga 64,9%, mendapat dukungan di lingkungan rumah 59,5%, mendapat dukungan petugas lingkungan kelurahan 78,1%, mendapat dukungan petugas kesehatan 57,5%. Hasil uji statistik Chi square menunjukkan terdapat hubungan umur (p=0,000), pendidikan (p=0,039), pekerjaan (p=0,001), pendapatan (p=0,000), riwayat penyakit DBD dalam 1 keluarga (p=0,000), pengetahuan (p=0,000), sarana prasarana (p=0,042), akses informasi (p=0,000), dukungan keluarga (p=0,001) dan dukungan petugas kesehatan (p=0,025) dengan perilaku pengelolaan sampah rumah tangga.Simpulan: perilaku pengelolaan sampah rumah tangga yang buruk memiliki hubungan dengan umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, riwayat penyakit DBD dalam 1 keluarga, pengetahuan, sarana prasarana, akses informasi, dukungan keluarga dan dukungan petugas kesehatan terhadap kasus DBD di kelurahan Sendangmulyo.Kata kunci: Demam Berdarah Dengue; Perilaku Pengelolaan Sampah Rumah Tangga; Ibu Rumah Tangga; Kelurahan Sendangmulyo ABSTRACTTitle: Determinants of the Household Waste Management Behavior in preventing DHF Cases by housewives in Sendangmulyo VillageBackground: Dengue Hemorrhagic Fever is an infectious disease caused by the dengue virus through the bite of the Aedes aegypty mosquito. DHF cases in the Sendangmulyo sub-district continued to increase from 2018 to 2020. The increase in dengue cases was due to a lack of public awareness of environmental hygiene such as garbage which became a breeding ground for mosquitoes. This study aims to analyze the behavioral determinants of household waste management on cases of dengue fever by housewives in Sendangmulyo Village.Method: This type of research is observational with a cross sectional approach. The research population is housewives totaling 12,393 with a sample of 388 respondents. Sampling using proportional random sampling method and data collection using google form. The independent variables are age, education, occupation, income, number of family members in 1 KK, history of dengue fever in 1 family, knowledge, attitudes, infrastructure, access to information, family support, support in the home environment, support from village environment officers, support officers health. The statistical test used in the univariate analysis is the frequency distribution and in the bivariate analysis is the Chi square test. This research has received approval from the Health Research Ethics Commission number 306/EA/KEPK-FKM/2020.Results: The results showed that 53.9% of respondents had poor household waste management behavior. The results of the Chi square statistical test showed that there was a relationship between age (p = 0.000), education (p = 0.039), occupation (p = 0.001), income (p = 0.000), history of DHF in 1 family (p = 0.000), knowledge ( p=0.000), infrastructure (p=0.042), access to information (p=0.000), family support (p=0.001) and support from health workers (p=0.025) with household waste management behavior.Conclusion: Poor household waste management behavior has a relationship with age, education, occupation, income, history of dengue disease in one family, knowledge, infrastructure, access to information, family support and support from health workers for dengue cases in Sendangmulyo village.Keywords: Dengue Hemorrhagic Fever; Household Waste Management Behavior; Housewives; Sendangmulyo Village