Pemerintah menetapkan program Keluarga Berencana yang efektif untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan keluarga melalui penggunaan alat kontrasepsi. Kontrasepsi mantap pria atau yang dikenal dengan Metode Operasi Pria merupakan jenis kontrasepsi yang dilakukan melalui tindakan pembedahan untuk menghambat saluran sperma agar mencegah terjadinya pembuahan. Partisipasi pria Pasangan Usia Subur terhadap penggunaan kontrasepsi mantap pria masih tergolong rendah. Hal ini dipengaruhi oleh tiga faktor, yakni faktor predisposisi, faktor pendukung dan faktor kebutuhan. Maka, penelitian ini bermaksud untuk mengkaji faktor apa saja yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi mantap pria di Kota Binjai. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain case control matching lokasi domisili, dengan perbandingan sampel 1:1, yaitu 1 kelompok kasus berjumlah 48 sampel dan 1 kelompok kontrol sebanyak 48 sampel. Hasil penelitian didapatkan bahwa seluruh variabel memiliki hubungan yang signifikan, diantaranya usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, jumlah anak, pengetahuan, sikap, ketersediaan informasi, dukungan istri, peran petugas kesehatan dan persepsi sakit. Oleh sebab itu, bagi penyedia layanan kesehatan agar dapat memberikan informasi atau melakukan penyuluhan secara merata mengenai kontrasepsi pria, agar Pasangan Usia Subur memahami dan bersedia menjadi akseptor KB.