2018
DOI: 10.20884/1.actadiurna.2018.14.1.1139
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Framing Literasi Lingkungan Di Kawasan Bebas Sampah Kota Bandung

Abstract: The challenge of managing waste in the future is to develop zero waste city, however the condition will never be achieved without community participation. In colaboration with NGO which work in waste and garbage management issue, the local government had developed the model of zero waste area in district level. This article is aims to explore the framing of waste management literacy event in Kampung Cibunut. Applying the framing theory of McLachan and Reid, the analysis arrive to the result that continuing int… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Bank Sampah adalah salah satu alternatif mengajak warga peduli dengan sampah, yang konsepnya mungkin dapat dikembangkan di lainya (Ulfah, 2016). Penerapan konsep Zero Waste City dengan pengelolaan sampah yang baik harus menjalankan lima prinsip utama yaitu melibatkan masyakarat, kemandirian, efisiensi, pelestarian lingkungan, dan keterpaduan (Suswantini, 2018). .…”
Section: Pembahasan Dan Hasilunclassified
“…Bank Sampah adalah salah satu alternatif mengajak warga peduli dengan sampah, yang konsepnya mungkin dapat dikembangkan di lainya (Ulfah, 2016). Penerapan konsep Zero Waste City dengan pengelolaan sampah yang baik harus menjalankan lima prinsip utama yaitu melibatkan masyakarat, kemandirian, efisiensi, pelestarian lingkungan, dan keterpaduan (Suswantini, 2018). .…”
Section: Pembahasan Dan Hasilunclassified
“…Oleh karena itu, perlu adanya pengelolaan sampah yang dimulai dari rumah. Menurut Siswantini (2018), pengelolaan sampah mandiri yang baik mencakup lima prinsip utama, yaitu keterlibatan warga, kemandirian, efisiensi, pelestarian lingkungan, dan keterpaduan. Kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui sosialisasi dan praktik langsung lebih memberi manfaat kepada masyarakat agar masyarakat tidak bergantung kepada pemerintah setempat (Mudayana et al, 2019).…”
unclassified