Tren mengkonsumsi minuman herbal meningkat pada saat pandemi Covid-19 karena minuman herbal terbukti dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik organoleptik dan umur simpan minuman herbal yang terdiri dari kunyit, temulawak, dan jeruk kalamansi dengan penambahan gula batu dan gula aren. Penelitian dilakukan pada bulan Maret s.d. April 2021 di Laboratorium Pascapanen BPTP Bengkulu yang meliputi tahapan formulasi, uji total padatan terlarut (% Brix), uji organoleptik dengan 25 responden, dan uji umur simpan. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan penambahan gula batu dan gula aren pada konsentrasi 5%, 10%, 15% dan empat ulangan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan statistik menggunakan analisis varians (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa total padatan terlarut meningkat dengan penambahan konsentrasi gula batu dan gula aren. Perlakuan penambahan gula batu dan gula aren serta interaksi antara jenis dan konsentrasi gula tidak berpengaruh nyata terhadap karakteristik sensori minuman jamu Kumansi (warna, aroma, rasa, kekentalan, dan keseluruhan) pada taraf kepercayaan 95% (P<0,05). Selain itu, jamu Kumansi dengan gula aren memiliki daya simpan yang lebih lama dibandingkan Kumansi dengan gula batu. Kumansi minuman jamu merupakan alternatif produk jamu siap minum dari bahan baku lokal yang diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah tersebut.