Stunting merupakan masalah gizi yang bersifat kronis yakni salah satu keadaan malnutrisi atau ketidakcukupan zat gizi masa lalu. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor terdiri dari 3 taraf perlakuan masing-masing dilakukan ulangan sebanyak 2 kali. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA, apabila terdapat perbedaan nyata antara perlakuan dilanjutkan dengan uji DMRT (α = 5%). Analisis fisik meliputi kekerasan, sedangkan analisis kimiawi meliputi kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat, kadar pati, kadar amilosa, kadar amilopektin, kadar serat kasar, dan kalori. Analisis organoleptik terdiri dari warna, aroma, tekstur, dan rasa. Perlakuan terbaik adalah bagelen dengan perlakuan proporsi tepung terigu 50% : tepung garut 25% : tepung kedelai 25% dengan penambahan bubuk campuran daun kelor dan bayam 15%, menghasilkan nilai kadar kalsium (Ca) 216,45%; zat besi (Fe) 11,022%; seng (Zn) 5,16%; kalori 437 kkal; dan uji organoleptik (skoring) warna 2,08 (agak hijau kecoklatan); aroma 3,64 (agak harum khas daun/langu); tekstur 3,64 (sangat renyah); rasa 4,00 (agak terasa khas daun).