Natrium siklamat merupakan pemanis buatan yang sering beredar di masyarakat. Natrium Siklamat memiliki kelebihan yaitu tingkat kemanisan lebih tinggi ±30 kali daripada gula tebu atau sukrosa dengan harga yang relatif lebih terjangkau dibandingkan pemanis alami. Namun, penggunaan siklamat yang berlebihan dapat mengakibatkan gangguan-gangguan kesehatan. Kadar maksimal penggunaan siklamat yang diatur dalam Permenkes 772/Menkes/Per/IX/88 yaitu sebanyak 3g/L untuk pangan dan minuman. Review artikel ini bertujuan untuk mengetahui berbagai metode yang dapat digunakan dalam penetapan kadar natrium siklamat pada minuman ringan. Metode yang digunakan pada review artikel ini adalah studi literatur dengan data primer berupa jurnal nasional dari database Google Scholar yang memiliki kriteria inklusi dan eksklusi. Kata kunci yang digunakan dalam proses pencarian pustaka yaitu “Analisis Kadar Natrium Siklamat” dan “Minuman Ringan”. Berdasarkan 23 jurnal dengan 12 jurnal utama yang dikaji secara menyeluruh, diketahui terdapat beberapa metode dalam penentuan kadar natrium siklamat pada minuman ringan yaitu Alkalimetri, Gravimetri, Spektrofotometri UV-Vis dan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Metode yang terbaik dalam analisis kadar natrium siklamat pada minuman ringan adalah KCKT karena metode KCKT memiliki sensitivitas dan spesifitas yang tinggi serta sangat aplikatif untuk digunakan dalam berbagai bidang, salah satunya pada industri makanan