Sistem transmisi daya berfungsi untuk mengurangi tegangan dari 150 kV menjadi 20 kV sebagai bagian integral dari gardu induk. Saat dalam operasi, gardu induk membutuhkan suplai daya listrik berjenis arus searah / DC (Direct Current) sebagai sarana kontrol untuk mendukung operasionalnya. Arus searah yang diperlukan oleh gardu induk dihasilkan melalui penyearah dan baterai yang terpasang dalam sistem instalasi. Sistem DC ini disusun sejajar dengan beban untuk mendukung fungsi gardu induk. Baterai berperan sebagai sumber cadangan daya DC. Hal ini diupayakan untuk memastikan keandalan, pemeliharaan baterai sangat penting agar dapat menyediakan daya DC dalam situasi gangguan. Perawatan berkala diperlukan agar baterai dapat beroperasi pada kinerja maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keandalan dan kesesuaian baterai 110 V di gardu induk Sepatan setelah melalui proses perawatan. Pengumpulan data dilakukan untuk mendukung penelitian di Gardu Induk Sepatan 150 kV. Pengujian tegangan per-sel baterai 110 Vdc di Gardu Induk Sepatan dengan merek SAFT NIFE, tipe SBLE 300-2, kapasitas 300 Ah, dan jumlah sel 88 menunjukkan bahwa kondisi tegangan rata-rata baterai sebelum BCT (Baterry Capacity Test) sebesar 1,32 V. Pengisian daya dilakukan dengan menggunakan metode boosting baterai dengan rentang tegangan antara 1,30 V hingga 1,45 V. Suhu rata-rata pada baterai 110 Vdc mencapai 29°C, dan berat jenis elektrolit pada pengukuran baterai 110 Vdc mencapai 1,221 gr/cm3. Pengukuran tegangan pada setiap sel baterai 110 Vdc dilakukan selama 5 jam, dan tegangan total yang terukur mencapai 112,7 V. Data tersebut menunjukkan bahwa kondisi baterai 110 Vdc di gardu induk 150 kV Sepatan dianggap selalu baik dan siap digunakan ketika menghadapi permasalahan.