Pembuatan kefir bubuk melalui pengeringan merupakan pengolahan lanjutan yang dapat menghindari pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan, memperpanjang masa simpan, mempermudah distribusi, dan memperkecil ruang penyimpanan kefir. Isolat Protein Kedelai (IPK) merupakan bahan pengisi yang umum digunakan pada pengolahan pangan dan memiliki sifat sebagai emulsifier sehingga diharapkan dapat mempercepat kelarutan produk. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh IPK terhadap rendemen, total padatan terlarut, nilai pH, derajat kecerahan, kelarutan, kadar air, aktivitas air (aw), dan total asam kefir bubuk. Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap dengan variasi perlakuan yang diberikan yaitu T0 (tanpa penambahan IPK), T1 (penambahan IPK 2.5%), T2 (penambahan IPK 5%), T3 (penambahan IPK 7.5%), dan T4 (penambahan IPK 10%). Diperoleh hasil bahwa penambahan IPK menunjukkan adanya pengaruh nyata (p<0.05) terhadap peningkatan rendemen dan nilai pH, serta penurunan total padatan terlarut, derajat kecerahan, kadar air, kelarutan, dan total asam. Kefir bubuk dengan penambahan IPK 2.5% merupakan perlakuan terbaik.