2021
DOI: 10.21154/jtii.v1i2.158
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Kemampuan Berfikir Reflektif dalam Menyelesaikan Permasalahan Berbasis Isu Sosial Ilmiah Ditinjau dari Perbedaan Gender

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat dan analisis kemampuan berfikir reflektif peserta didik dalam menyelesaikan masalah berbasis isu sosial ilmiah ditinjau dari perbedaan gender di MTs. Sulamul Huda, serta faktor-faktor pendukung yang dapat mempengaruhi kemampuan berfikir reflektif peserta didik dalam menyelesaikan masalah berbasis isu sosial ilmiah ditinjau dari perbedaan gender di MTs. Sulamul Huda. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan desain naturalistik. Pengumpul… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(4 citation statements)
references
References 1 publication
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Kemampuan reflektif menurut John Dewey ialah kemampuan peserta didik untuk menggunakan pengetahuan yang dimilikinya untuk menganalisis dan memecahkan suatu masalah (Kulgemeyer et al, 2021). Kemampuan berpikir reflektif ini mengajak peserta didik untuk aktif berpikir dalam proses pembelajaran dengan mengutarakan pendapat yang sesuai dengan materi, sehingga menumbuhkan antusias dan memotivasi siswa lain dalam mengikuti pembelajaran dari awal hingga selesai (Ningrum & Fauziah, 2021). Pada pembelajaran IPA, keterampilan bernalar juga dapat dinilai dari kemampuan komunikasi pada proses belajar.…”
unclassified
See 1 more Smart Citation
“…Kemampuan reflektif menurut John Dewey ialah kemampuan peserta didik untuk menggunakan pengetahuan yang dimilikinya untuk menganalisis dan memecahkan suatu masalah (Kulgemeyer et al, 2021). Kemampuan berpikir reflektif ini mengajak peserta didik untuk aktif berpikir dalam proses pembelajaran dengan mengutarakan pendapat yang sesuai dengan materi, sehingga menumbuhkan antusias dan memotivasi siswa lain dalam mengikuti pembelajaran dari awal hingga selesai (Ningrum & Fauziah, 2021). Pada pembelajaran IPA, keterampilan bernalar juga dapat dinilai dari kemampuan komunikasi pada proses belajar.…”
unclassified
“…Pada beberapa penelitian terdahulu banyak dibahas mengenai pentingnya mengembangkan kemampuan refleksi dalam pembelajaran IPA. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Surbeck, Han, & Moyer yang mengemukakan bahwa kemampuan berpikir secara reflektif sistematis dapat diukur melalui beberapa indikator, yaitu 1) reacting, yakni peserta didik mampu memahami dan mengerti permasalahan yang disajikan dengan menyebutkan apa saja yang sudah diketahui, kemudian menemukan keterkaitan antara pengetahuan yang dimiliki dengan permasalahan yang sedang dihadapi; 2) elaborating, yakni peserta didik mampu menemukan jawaban dari persoalan yang sedang dihadapi serta menemukan persamaan dan perbedaan antara permasalahan terdahulu dengan permasalahan yang dihadapi saat ini; dan 3) contemplating, yakni peserta didik dapat memahami maksud dari persoalan, menemukan kekeliruan pada tanggapan persoalan, dan mengatur ulang dengan menyimpulkan persoalan yang tepat (Ningrum & Fauziah, 2021).…”
unclassified
“…Pembelajaran abad 21 dan kurikulum 2013 juga berpusat pada pengembangan kecakapan hidup (life skill) sehingga peserta didik mampu mengambil solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi. Selain itu, pembelajaran abad 21 juga mengarahkan peserta didik dalam pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Ningrum & Fauziah, 2021). Krulik berpendapat bahwa keampuan berpikir tingkat tinggi dibagi menjadi lima kemampuan, yaitu: kemampuan berpikir logis, kemampuan berpikir kritis, kemampuan berpikir reflektif, kemampuan berpikir metakognisi, dan kemampuan berpikir kreatif (Fuady, 2017).…”
unclassified
“…Kemampuan berpikir reflektif sangat dibutuhkan peserta didik dalam menentukan solusi alternatif dari permasalahan yang sedang dihadapi selama proses pembelajaran berlangsung. Peserta didik dikatakan mampu berpikir reflektif jika mampu menguasai tiga indikator kemampuan berpikir reflektif yaitu reacting, elaborating, dan contemplating (Ningrum & Fauziah, 2021) Kenyataannya, kemampuan berpikir reflektif peserta didik pada jenjang SMP masih tergolong rendah. Padahal kemampuan berpikir reflektif memiliki peran penting dalam pengambilan solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi peserta didik selama pembelajaran IPA.…”
unclassified