Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Aritmetika Sosial Berdasarkan Teori Newman

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal aritmatika sosial menggunakan teori Newman’s Error Analysis (NEA). Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah 15 orang siswa kelas VII SMPN 1 Bangun Purba. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Teknik Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes tertulis. Instrumen tes yang digunakan adalah soal tes berbasis kemampuan penyelesaian masalah matematis materi aritmatika sosial. Instrumen yang digunakan berupa 4 soal berbentuk uraian yang telah teruji validitas, reabilitas, daya pembeda, serta indeks kesukarannya. Penelitian dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2021/2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan yang paling banyak dilakukan siswa adalah kesalahan menyimpulkan jawaban akhir (encoding error). Hal ini terjadi ketika siswa tidak membuat kesimpulan walaupun sudah mendapatkan jawaban. Berdasarkan analisis data diperoleh persentase kesalahan membaca 12,00%, kesalahan memahami 19,33%, kesalahan transformasi 23,33%, kesalahan keterampilan proses 18,67%, dan kesalahan jawaban akhir 26,67%. Penyebab kesalahan yang terjadi diantaranya siswa tidak dapat menggunakan rumus yang tepat dalam menyelesaikan soal, ceroboh dalam melakukan perhitungan dan siswa tidak membuat kesimpulan pada akhir jawaban.

Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal AKM Numerasi ditinjau dari Gaya Belajar

“…Anne Newman adalah orang yang mengajar di Australia khususnya mengajar matematika yang memiliki teorinya sendiri untuk menganalisis kesalahan dan dikenal dengan Analisis Kesalahan Newman pada tahun 1997 (Reskina & Kartini, 2022). Teori ini digunakan untuk mengetahui alasan yang mendasari siswa dalam melakukan kesalahan dan membantu guru untuk mengetahui dimana kesalahan tersebut terjadi, sehingga guru dapat menentukan strategi pembelajaran yang efektif untuk mengatasi kesalahan tersebut (White, 2010).…”