Ikan bandeng merupakan ikan yang bernilai ekonomis dan digemari banyak orang. Ikan ini menjadi primadona di beberapa darerah dan menjadi komoditas budidaya salah satunya di Kecamatan Seruway. Produksi ikan bandeng pada kecamatan ini merupakan produksi terbesar di Kabupaten Aceh Tamiang. Ikan bandeng dipelihara secara tradisional di daerah ini dengan rata-rata luas lahan 0,92 ha. Analisis efesiensi faktor produksi budidaya ikan bandeng penting untuk diketahui untuk meningkatkan produksi budidaya ikan bandeng lebih baik lagi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi dalam budidaya ikan bandeng (Chanos chanos) di Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode survei dan menggunakan teknik pengambilan sampel yang disebut sampling jenuh, di mana semua pengusaha budidaya ikan bandeng (sebanyak 25 orang) di Kecamatan Seruway dijadikan sebagai sampel penelitian. Analisis data penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis kuantitatif menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan faktor-faktor produksi seperti luas tambak, pupuk Phonska, kapur, bibit, dan tenaga kerja dalam budidaya ikan bandeng belum optimal dalam hal efisiensi harga. Namun, penggunaan faktor produksi pupuk urea dalam budidaya ikan bandeng telah efisien dari segi efisiensi harga, dengan nilai efisiensi faktor pupuk Urea mencapai 1. Pemanfaatan teknologi budidaya semi intensif sangat direkomendasikan untuk meningkatkan produksi dengan luas lahan yang dimiliki untuk meningkatkan total produksi. Pentingnya kegiatan penyuluhan secara berkala sehingga petani ikan mampu mengembangkan produksi budidaya untuk meningkatkan hasil pendapatan mereka.