Simpang empat tak bersinyal pada jalan raya Pondok Ungu Permai Bekasi merupakan daerah yang sering terjadi kemacetan. Hal ini disebabkan oleh tingginya volume kendaraan baik transportasi roda empat maupun roda dua, kurang tertibnya pedagang kaki lima. Masalah ini muncul karena adanya ketidakseimbangan antara peningkatan kepemilikan kendaraan dan pertumbuhan prasarana jalan serta kurangnya kesadaran masyarakat untuk mematuhi peraturan yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui derajat kejenuhan, Tundaan dan peluang antrean dengan cara mengambil data primer dan sekunder dengan survei volume lalu lintas dan kondisi geometrik. Penelitian ini dilakukan dengan metode MKJI 1997. Data volume lalu lintas diperoleh dari jumlah kendaraan yang melintas simpang Jalan Raya Pondok Ungu Permai Bekasi ini di ambil mulai dari hari Senin, Jumat dan Minggu pada pagi hari pukul 05.00 – 23.00 malam. kemudian data tersebut diolah dengan perhitungan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997. Hasil dari analisis kondisi eksisting pada hari Senin simpang empat tak bersinyal Jalan Raya pondok Ungu Bekasi didapatkan nilai Tundaan 60,61. Untuk mengurangi kemacetan pada simpang empat ini memakai alternatif I Alat pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) mendapatkan nilai Tundaan 20,16 dan untuk alternatif II pemasangan barier mendapatkan nilai Tundaan 28. Maka dari itu, disarankan pemasangan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) dan pemasangan barier pada simpang empat tak bersinyal Jalan Raya Pondok Ungu Permai Bekasi untuk menurunkan nilai Tundaan.