Analisis Kualitatif Mengenai Peran dan Perilaku Apoteker di Apotek Terkait Penggunaan Telefarmasi Selama Pandemi COVID-19

Abstract

<span lang="EN-US">Pandemi <em>coronavirus disease-19 </em>(COVID-19) menyebabkan perubahan pelayanan kesehatan. Upaya mengurangi penyebaran COVID-19 adalah menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Pada layanan kesehatan, telefarmasi memberikan akses cepat dan kenyamanan yang baik. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi peran dan perilaku apoteker dalam penggunaan telefarmasi serta faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan telefarmasi selama pandemi COVID-19. Penelitian dilakukan menggunakan metode non-eksperimental kualitatif fenomenologis melalui wawancara mendalam. Informan diambil hingga data jenuh dan diperoleh 5 informan. Wawancara dilakukan langsung maupun <em>online</em>. Keabsahan data melalui uji kredibilitas dengan <em>member checking</em>, uji transferabilitas dengan uraian rinci, uji dependabilitas dan uji konfirmabilitas melalui <em>peer debrifing</em>. Hasil wawancara dianalisis secara deskriptif dengan proses berpikir induktif. Peran apoteker dalam </span><span lang="IN">telefarmasi</span><span lang="EN-US"> selama pandemi COVID-19 adalah memberikan layanan telefarmasi yang profesional, sedangkan perilaku apoteker adalah memanfaatkan telefarmasi untuk memberikan layanan farmasi klinik dan menggunakan media yang bervariasi. Faktor pendukung penerapan telefarmasi selama pandemi adalah kerja sama rekan sejawat dan keluarga pasien, peraturan terkait dukungan telefarmasi, dan pandemi COVID-19; sedangkan faktor penghambatnya adalah teknologi, hambatan finansial pasien, penerimaan pasien terhadap telefarmasi, keterbatasan sumber daya manusia dan waktu.</span>

The Implementation of Telepharmacy in Bangka Belitung Islands Province

“…Pharmacists employ telepharmacy as a means to deliver clinical pharmacy services encompassing communication, information dissemination, education, drug therapy monitoring, drug information services, and drug dispensation. Telepharmacy media used are varied including telephone, WhatsApp, Instagram, SMS, website, TikTok, and Youtube (Sasanti, Maharani & Sholihat, 2021).…”

“…Additionally, regulatory frameworks and management mindsets also play a role in impeding the implementation of telepharmacy. The factors that become obstacles in the implementation are limited human resources and time (Arrang et al, 2021 ;Sasanti, Maharani & Sholihat, 2021), facilities and infrastructure (Santoso et al, 2015 ;Krisnadi & Laili, n.d), legal regulation (Krisnadi & Laili, n.d), technology signal, access to internet (Sasanti, Maharani & Sholihat, 2021;Hariyanti, 2022), patient's economy (Sasanti, Maharani & Sholihat, 2021) and collaboration between system developers and the government (Santoso et al, 2015).…”

Telepharmacy knowledge, attitude, and experience among pharmacy students in Indonesia: A cross-sectional study

“…The Ministry of Health has issued regulations for implementing remote health services (Ministry of Health of The Republic of Indonesia, 2021). These regulations support the practice of telepharmacy in pharmacy services, including dispensing, patient education, and counselling (Sasanti et al, 2022). However, telepharmacy remains a relatively new technology and is not widely integrated into the pharmacy education system in Indonesia.…”

Efektifitas Media untuk Peningkatan Pengetahuan dan Sikap pada Perilaku Hidup Bersih-Sehat Siswa Sekolah Dasar saat Adaptasi Kebiasaan Baru Era COVID-19

“…Corona Virus , yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2, dinyatakan sebagai pandemi oleh Word Health Organization (WHO) dengan gejala seperti demam, batuk, dan sesak nafas jika parah (Sasanti et al, 2022;Siada et al, 2022). Kasus terkonfirmasi infeksi virus ini menyebabkan kematian pada 160 negara (Beigel et al, 2020;Spinelli & Pellino, 2020).…”