Analisis Lingkungan Kerja, Budaya Organisasi Dan Semangat Kerja Dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Lingkungan Kerja secara parsial terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo; 2) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Budaya Organisasi secara parsial terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo; 3) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Semangat Kerja secara parsial terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo; 4) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Lingkungan Kerja, Budaya Organisasi dan Semangat Kerja secara simultan terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan sampel 101 orang Pegawai. Dan data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert, dan analisis yang digunakan dalam penelitian ini Analis Korelasi dan Regresi, dengan terlebih dahulu dilakukan Uji Kualitas Data Penelitian (uji validitas dan reliabilitas instrumen) dan Uji Persyaratan Analisis (Uji Normalitas Data, Uji Autokorelasi, Uji Multikolinieritas, Uji heteroskedastisitas.
 Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa Kuatnya Pengaruh variabel Lingkungan Kerja (X1), Budaya Organisasi (X2), Semangat Kerja (X3) terhadap Produktivitas Kerja Pegawai (Y) yakni sebesar 0,793. Sedangkan kontribusi secara bersama-sama (Koefisien Determinasi / R-Square) variabel X1, X2 dan X2 terhadap 0,628 atau 62,80 % sedangkan sisanya 37,2 % ditentukan oleh variabel lain. Selanjutnya untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel Semangat Kerja (Y), dapat diprediksi melalui persamaan regresi Ŷ=1,020 + 0,346 X1 + 0,421 X2 + 0,516 X3. Selanjutnya Besarnya Pengaruh variabel Lingkungan Kerja secara parsial terhadap Produktivitas Kerja Pegawai sebesar 0,547 (Cukup Kuat), dan kontribusi (koefisien determinan) variabel X1 terhadap Y adalah sebesar 29,92 % sedangkan sisanya 70,8 % ditentukan oleh variabel lain. Selanjutnya besarnya Pengaruh Variabel Budaya Kerja (X2) secara parsial terhadap Semangat Kerja Pegawai (Y) adalah sebesar 0,469 (Cukup Kuat), dan kontribusi (koefisien determinan) variabel X2 terhadap Y adalah sebesar 21,99 % sedangkan sisanya 78,01 % ditentukan oleh variabel lain. Selanjutnya besarnya Pengaruh Variabel Semangat Kerja (X3) secara parsial terhadap Produktivitas Kerja Pegawai (Y) adalah sebesar 0,672 (Kuat), dan kontribusi (koefisien determinan) variabel X3 terhadap Y adalah sebesar 45,15 % sedangkan sisanya 54,85% ditentukan oleh variabel lain

Pengaruh Kualitas Kerja dan Efektivitas Kerja Terhadap Produktivitas Kerja yang di Moderasi oleh Motivasi Kerja Pada Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Kota Lhokseumawe

“…Kualitas kerja pegawai pada setiap administrasi publik mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap tugas dan kewajiban yang dipercayakan kepadanya baik secara pribadi, sosial, intelektual, moral dan spiritual. Kualitas kerja pegawai sangat diperlukan agar pegawai dapat menjalankan tugasnya dengan baik, mutu kerja pegawai dalam organisasi diawali dengan proses rekrutmen yang sangat selektif dan proses pelatihan yang sistematis (Madjidu, et al, 2022;Saputra, 2019). Pegawai yang mengikuti diklat dan diklat akan mampu bekerja sesuai fungsi dan tugasnya, sehingga dengan kualifikasi profesional yang dimilikinya, pegawai tersebut akan menunjukkan kualitas kerja yang sesuai dengan bidang yang dikuasainya.…”

Pengaruh Kecemasan Matematika Siswa Terhadap Kemampuan Penalaran Matematis Pada Pembelajaran Daring

“…Kriteria pengujian dikatakan terdapat hubungan linear antar variabel jika nilai sig. Deviation from linearity > 0.05 (Madjidu, 2022). Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai 0.789 untuk deviation from linearity sig.…”

Untitled

“…Tingkat produktivitas yang tinggi ini menjadi tolak ukur keberhasilan kinerja seorang karyawan. Jika produktivitas tinggi atau meningkat maka perusahaan dapat dikatakan berhasil dan sebaliknya jika produktivitas kurang atau menurun dikatakan kurang atau bahkan kurang baik [3].…”