Analisis Manajemen Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek Pembangunan Gedung Di Semarang

Abstract

<p>Aktivitas pembangunan proyek konstruksi bangunan gedung pada umumnya merupakan kegiatan yang sangat komplek dan sangat berbahaya. Kondisi seperti ini menunjukan karakter yang keras dan sulit dilaksanakan, sehingga dibutuhkan tenaga yang sangat kuat dari pekerja. Karena pekekerjaan didalam proyek yang sangat komplek, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam proses pelaksanaan kegiatan konstruksi menunjukan angka kecelakaan yang terjadi cukup tinggi. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai faktor - faktor yang mempengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja ( K3 ), tindakan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3 ) dan risiko keselamatan dan kesehatan kerja ( K3 ) dengan tujuan untuk mengetahui jenis – jenis risiko, faktor – faktor yang mempengaruhi dan pengelolaan manajemen risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada proyek pembangunan gedung di semarang. Analisis data yang dilakukan dengan membuat kuisioner dan penyebaran kuisioner kepada 45 responden. Responden itu sendiri terdiri dari direktur, konsultan dan kontraktor. Penelitian ini simpulkan bahwa penerapan manajemen risiko keselamatan dan kesehatan kerja sangatlah berpengaruh dalam pembangunan gedung.</p><p><strong>Kata kunci : </strong>keselamatan dan kesehatan kerja; manajemen risiko; proyek pembangunan gedung.</p>

Evaluation of Occupational Health and Environmental Safety Based on Tri Hita Karana in the Pura Agung Jagatnatha Improvement Project

“…The high level of trust and support for the achievement of safety, occupational health, and environment in the Pura Agung Jagatnatha improvement project area is carried out by carrying out coordination and preparatory meetings for the implementation of work (pre-construction meeting) (Muflihah & Pudjihardjo, 2019;A. B. Putra et al, 2021;Santoso et al, 2022).…”

Occupational Health and Safety (K3) Risk Management Analysis on Building Construction Projects in Indonesia: Literature Review

“…[19] The research (Ichwan & Mirdan, 2019), writes for the category of extreme risk levels in the form of upper structural work in the form of material falling from a height and falling on workers and on roof work in the form of workers / facilities falling from a height. [20] The results of the research data obtained and then reviewed are obtained from the results of risk assessment where the level of risk that arises in building construction in Indonesia is for the category of extreme risk level (out of 23 journals there are 6 journals that assess risk at extreme risk level). Table 3 shows a summary example of a literature review of risk assessment on building construction projects in Indonesia.…”

“…[19] In the study (Ichwan & Mirdan, 2019), mentioned risk control in the form of administrative by installing notice boards about K3 work, paired signs containing information about project work, providing rescue routes for workers in the project and reducing the risk of accidents at work. [20] From the journals obtained and reviewed obtained from the results of risk control the most widely used in building construction projects in Indonesia is administrative control with SOPs doing good and correct, evaluating activities with a certain period of time to notify about K3 each element of the construction project. (recorded from 23 journals obtained 22 journals that carry out administrative control).…”

Kajian Literatur Siste Matik Pada Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dalam Proyek Konstruksi Bangunan

“…Penelitian yang dilakukan pada proyek pembangunan gedung di semarang yang berlokasi di Indonesia, mengkomfirmasi bahwa 1. Dalam pembangunan Gedung penerapan manajemen risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sangatlah berpengaruh dalam mencegah kecelakaan kerja; 2. penerapan K3 dipengaruhi oleh kompetensi keahlian / ketrampilan pekerja, kondisi (fisik, psikologis, dan fisiologis), pelatihan dan ketrampilan, keadaan lingkungan kerja (Muflihah & Pudjihardjo, 2019). Penelitian Misza Pani (2019), yang dilakukan pada proyek pembangunan gedung saintek UIN Raden Fatah Palembang yang berlokasi di Indonesia, mengkomfirmasi bahwa dari 52 risiko yang teridentifikasi, 43 risiko rendah dan 9 risiko medium.…”