Penempatan perangkat Access Point (AP) yang tepat akan mempengaruhi konektifitas jaringan. Penelitian ini menerapkan Metode Top-Down Network Design yang terdiri dari Tahap Analisa Kebutuhan, Desain Logic dan Desain Fisik. Metode ini dipergunakan untuk memetakan proses yang terjadi dengan identifikasi terhadap kebutuhan seluruh pengguna internet, melakukan desain logic topologi jaringan serta menetapkan desain pisik jaringan komputer yang akan diterapkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas konektifitas dari jangkauan titik akses perangkat Access Point yang tepat serta serta tidak terdapat deadzone yang terjadi serta pengaruhnya terhadap kualitas layanan jaringan terhadap pengguna. Kesimpulan dari penelitian ini, mampu meningkatkan kualitas konektifitas dari jangkauan titik akses pengguna internet sehingga tidak ada lagi cakupan area zona mati yang terjadi pada gedung kelas lantai 1 dan 2 serta gedung pasca sarjana pada cakupan area terbaik pada jangkauan 50m untuk frekwensi 2,4GHz. Dengan total 450 user (mahasiswa dan dosen), cukup menyediakan minimal bandwidth internet 125,25Mbps serta diperlukan 5 unit Access Point dan 3 unit wireless router secara keseluruhan. Penempatan lokasi yang berbeda dari perangkat AP menentukan baik atau buruknya kualitas layanan yang dihasilkan dan masih terjadi packet loss 5,9% dan Throughput 15,93Mbps pada ruang dosen dan pada area lainnya.