2018
DOI: 10.32815/jitika.v13i1.304
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Penempatan Access Point Pada Jaringan Wireless Lan Stmik Asia Malang Menggunakan One Slope Model

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penempatan access point (AP) pada jaringan WLAN STMIK Asia Malang. Pendekatan pertama dilakukan melalui site survey, dengan tujuan yakni mendapatkan informasi yang cukup mengenai jumlah dan penempatan AP yang saat ini diaplikasikan pada gedung kampus STMIK Asia Malang. Hasil dari walktest ini akan digunakan sebagai parameter untuk perhitungan teoritis menggunakan model propagasi One Slope Model(1SM). Berdasarkan perhitungan 1SM, didapatkan jarak optimal untuk penempa… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
10
0
11

Year Published

2019
2019
2021
2021

Publication Types

Select...
6

Relationship

5
1

Authors

Journals

citations
Cited by 13 publications
(21 citation statements)
references
References 2 publications
0
10
0
11
Order By: Relevance
“…Terdapat beberapa model propagasi dalam ruangan yang dapat dijadikan pedoman dalam penempatan AP (Access Point), diantaranya yaitu One Slope Model adalah cara paling mudah untuk mengukur level sinyal rata-rata pada suatu bangunan tanpa harus mengetahui layout suatu bangunan secara detail karena hanya bergantung pada jarak antara pemancar dan penerima [4] [5].…”
Section: Metode Optimasi Converage Areaunclassified
“…Terdapat beberapa model propagasi dalam ruangan yang dapat dijadikan pedoman dalam penempatan AP (Access Point), diantaranya yaitu One Slope Model adalah cara paling mudah untuk mengukur level sinyal rata-rata pada suatu bangunan tanpa harus mengetahui layout suatu bangunan secara detail karena hanya bergantung pada jarak antara pemancar dan penerima [4] [5].…”
Section: Metode Optimasi Converage Areaunclassified
“…Sedangkan n merupakan eksponen pathloss atau yang sering disebut sebagai power decay factor. Tabel 1 menunjukkan nilai koefisien atenuasi sinyal untuk berbagai jenis frekuensi dan lingkungan [10].…”
Section: A One Slope Model (1sm)unclassified
“…Ketiga faktor ini kemudian akan diperhitungkan bersama-sama dengan nilai pathloss yang didapatkan dari hasil perhitungan pemodelan propagasi. Persamaan 6 menunjukkan rumus perhitungan link budget untuk mengetahui seberapa besar daya yang diterima oleh pengguna [10].…”
Section: E Link Budgetunclassified
“…With the four-story vertical building architecture, most of the wireless network devices used in this campus building are located in a closed area (indoor). Based on the results of site survey measurements that have been carried out in previous research (Mukti & Sulistyo, 2018), most of the signal strength values received by users at several measurement points were in the range of -95dBm to -76dBm, which belong to the poor signal category (percentage of signal strength of 0-39%) (Sirait, 2017). This occurs because the installation of wireless network devices, which is Access Point (AP), is carried out without considering propagation for the indoor network, resulted in uneven signal distribution.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…To calculate the EIRP value, the following equation 4 is used (Sirait, 2017). (4) where: = total power emitted by AP (dBm) = device transmitting power (dBm) = receiver antenna gain (dBm) = MWM calculation pathloss valueMETHODOLOGYThis study is conducted based on the results of site survey measurements that have been carried out in a previous research(Mukti & Sulistyo, 2018).The study is conducted in Institut Asia Malang, which consists of 4 floors.Figure 2 shows the distribution plan of AP placement prediction on 1 st floor, along with the types of obstacles around the device. It can be seen that there are 12 measurement points of AP distribution in both outdoor and indoor areas.…”
mentioning
confidence: 99%