Ubi kayu merupakan tanaman multifungsi yang berperan sebagai bahan baku sumber energi alternatif, pangan serta pakan. Produksi ubi kayu harus ditingkatkan supaya berdaya saing tinggi. Tujuan penelitian yaitu menganalisis biaya transaksi usahatani ubi kayu; menganalisis komoditas unggulan; menganalisis daya saing ubi kayu; dan menganalisis dampak alternatif kebijakan dalam sistem komoditas di Kabupaten Lampung Tengah. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Lampung Tengah dengan menggunakan metode survei kepada 131 petani ubikayu yang diambil secara purposive. Analisis yang digunakan yaitu Transaction Cost (TrC); Location Quotient; PAM (Policy Analysis Matrix); dan Sensitivitas. Hasil penelitian (1) biaya transaksi ubi kayu sebesar Rp. 356.507,40/ha/petani/musim, (2) usahatani ubi kayu memiliki nilai LQ sebesar 1,06 artinya tanaman ubi kayu termasuk tanaman unggulan yang berdaya saing, (3) usahatani ubi kayu memiliki daya saing dalam produksi ubi kayu sehingga usahatani ubi kayu layak untuk terus dikembangkan, (4) analisis sensitivitas ubi kayu peka terhadap perubahan penurunan harga output dan peka terhadap perubahan kenaikan harga input dengan nilai persentase maksimal. Sarannya adalah pemerintah harus membuat kebijakan harga output untuk petani ubi kayu yang berupa Harga Minimum Regional (HMR) supaya daya saing ubi kayu lebih meningkat dan berkelanjutan.