Latar Belakang: Meningkatnya kemajuan teknologi dan ekonomi dapat mendorong setiap perusahaan untuk mampu berkompetisi dan melakukan kegiatan usahanya secara maksimal. Laporan keuangan yang memiliki integritas tinggi sangat bermanfaat untuk membuat keputusan bagi penggunanya.Tujuan: Tujuan dari riset ini adalah menguji variabel-variabel yang mempengaruhi integritas laporan keuangan, terdiri dari variabel ukuran perusahaan, kepemilikan institusiaonal dan manajerial, komite audit, dewan direksi dan komisaris independen serta Corporate Social Responsibility (CSR). Metode Penelitian: Data sekunder dalam penelitian ini diambil dari laporan tahunan perusahaan yang diunduh dari website Bursa Efek Indonesia (BEI). Industri pertambangan di BEI dari tahun 2014-2020 merupakan populasi penelitian ini. Alat analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda.Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, komite audit, dan dewan direksi berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan, sedangkan kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris independen, dan Corporate Social Responsibility (CSR) tidak berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2020Keterbatasan Penelitian: Objek penelitian ini tidak mencakup perusahaan pertambangan yang termasuk dalam perusahaan BUMN.Keaslian/Novelty Penelitian: Penelitian ini menambahkan variabel independent yaitu CSR. Objek penelitian ini adalah perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Karena kegiatan operasional perusahaan pertambangan memerlukan penyerapan modal serta tingkat investasi yang tinggi, sehingga perusahaan pertambangan secara khusus rentan terhadap kasus kecurangan laporan keuangan (Jatam, 2018). Selain itu, perusahaan pertambangan rentan terhadap kerusakan lingkungan.