This study aims to analyze the availability of raw materials at PT. Akasha Wira Internasional Tbk, analyzes the total cost of raw material inventories, analyzes to reorder point raw materials, analyzes the amount of safety stock of raw materials, analyzes raw material inventory control. The analytical method used is the Economic Order Quantity method, which is to find out the optimal order or purchase quantity with the aim of minimizing inventory costs consisting of ordering costs and storage costs. The results showed that the purchase of optimal ades 1500 ML label raw materials according to the Economic Order Quantity method during the 2017 period for each message was greater than what the company did. The optimal purchase of raw materials that must be done by the company in 2017 is 397 m with the frequency of ordering that must be done as much as 2 times. The safety stock quantity that must be available in the warehouse is 480.15 m and the Re Order Point according to the Economic Order Quantity is at the time of the inventory in the warehouse is 512.91 m. The total inventory cost for the production process incurred according to the Economic Order Quantity method is smaller than the total inventory cost incurred by the company. Keywords: Inventory, Raw Materials, Economic Order Quantity Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketersediaan bahan baku di PT. Akasha Wira Internasional Tbk, menganalisis total biaya persediaan bahan baku, menganalisis untuk melakukan pemesanan kembali (reorder point) bahan baku, menganalisis jumlah persediaan pengamanan barang (safety stock) bahan baku, menganalisis pengendalian persediaan bahan baku. Penggunaan pendekatan yaitu metode Economic Order Quantity sebagai cara menyimpan bahan baku untuk ketersediaan biaya pesan dan biaya simpan bahan baku. Data yang diperoleh adalah data primer dan data sekunder. Pada bahan baku ades 1500 ML tahun 2017 memiliki tingkat pemesanan yang lebih tinggi. Pembelian bahan baku optimal yang harus dilakukan perusahaan pada tahun 2017 adalah sebesar 397 m dengan frekuensi pemesanan yang harus dilakukan adalah sebanyak 2 kali. Kuantitas persediaan pengaman yang harus tersedia digudang adalah sebesar 480,15 m dan titik pemesanan kembali menurut Economic Order Quantity yaitu saat persediaan digudang tinggal 512,91 m. Maka dalam proses produksi menurut EOQ lebih kecil diabnding dengan total pembiayaan dari perusahaan. Kata Kunci : Persediaan , Bahan Baku, Economic Order Quantity