“…Hal ini sejalan dengan pendapat (Saenab, Yunus, and Husain 2019), (Octaviana, Wahyuni, and Supeno 2022), (Dewi et al 2020) dan (Yolanda 2022a) mengatakan keterampilan kolaborasi mahasiswa dalam melakukan kerjasama ataupun berdiskusi penting untuk dimiliki oleh calon guru, namun faktanya yang ada disekolah menunjukkan bahwa keterampilan peserta didik dalam berkolaborasi tersebut masih rendah. Salah satu faktor yang menyebabkan keterampilan kolaborasi peserta didik masih rendah yakni masih banyaknya guru yang belum memahami makna kolaborasi untuk masa depan siswanya hal ini sejalan dengan pendapat (Yolanda 2022b), (Febrinaa, Muliyati, and Sunaryo 2023) dan (Aldian and Wahyudianti 2023), guru masih banyak menerapkan metode pembelajaran yang monoton dan menggunakan bahan ajar yang masih mengandalkan LKS tidak sesuai kebutuhan peserta didik, hal ini sejalan dengan (Ayun 2021), (Yolanda 2020) dan (Sarah and Witarsa 2023), dan tidak bersifat interaktif dalam digitalisasi pembelajaran maupun asemen sehingga partisipasi keaktifan peserta didik dalam pembelajaran masih sangat rendah, hal ini sejalan pendapat (Aldian and Wahyudianti 2023), (Febrinaa et al 2023) dan (Octaviana et al 2022).…”